Sebut Telah Ada 13 Instansi yang Berwenang, Jaksa Agung Ungkap Lebih dari 70 Persen Kejahatan Ada di Laut

Ket. Foto: Jaksa Agung Menyatakan Lebih dari 70 Persen Kejahatan Terjadi di Laut (Foto/X/@ST_Burhanuddin)
Ket. Foto: Jaksa Agung Menyatakan Lebih dari 70 Persen Kejahatan Terjadi di Laut (Foto/X/@ST_Burhanuddin) Source: (Foto/X/@ST_Burhanuddin)

Nasional, gemasulawesi – Dalam pernyataannya baru-baru ini, Jaksa Agung Burhanuddin menyebutkan jika lebih dari 70% kejahatan sejujurnya ada di laut.

Menurut Jaksa Agung Burhanuddin, kejahatan-kejahatan tersebut, seperti kejahatan kemaritiman yang misalnya adalah ilegal fishing, pembajakan hingga penyelundupan.

Lebih lanjut, Jaksa Agung Burhanuddin menuturkan jika sumber kejahatan yang terjadi di darat beberapa diantaranya bersumber dari laut.

Baca Juga:
Selesai Kunjungan ke Vietnam, Presiden Jokowi Telah Tiba di Brunei Darussalam

“Itu misalnya adalah kejahatan human trafficking, penyelundupan narkoba, impor barang bekas, dan masih ada lagi yang lainnya,” katanya.

Burhanuddin menerangkan masih terdapat banyak celah sehingga banyak juga pihak yang memanfaatkan kesempatan yang ada.

“Hal itu terjadi karena pengawasan yang kurang dan kita juga tidak memiliki banyak aparatur yang bertugas untuk itu di laut, meskipun sebenarnya telah ada sekitar 13 lembaga atau intansi yang berwenang untuk itu,” jelasnya.

Baca Juga:
Yaman Panas, Kemenlu Nyatakan Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Serangan Pasukan AS dan Inggris terhadap Houthi

Burhanuddin memaparkan mayoritas intansi atau lembaga tersebut mempunyai satgas gabungan, namun, karena tumpang tindih kewenangan yang terjadi mengakibatkan tugas-tugas di laut menjadi kurang efektif.

Dalam pernyataan yang sama, Burhanuddin membeberkan jika Indonesia memiliki 17.500 pulau dan memiliki garis pantai yang panjangnya mencapai 81.00 kilometer.

“Menurut data yang diperoleh dari KKP, laut dan perairan yang dimiliki Indonesia mencapai 6,32 juta kilometer persegi,” ucapnya.

Baca Juga:
Suap Bupati Labuhanbatu, KPK Benarkan Pihak Swasta yang Jadi Penyuap Adalah Residivis

Jaksa Agung menyampaikan luasanya Indonesia tidak semuanya memiliki petugas keamanan yang dapat mengawasi dan menjaga ketat.

Dia menegaskan Kejaksaan sebagai satu-satunya yang memiliki kewenangan di bidang penuntutan, termasuk dengan kasus-kasus yang berada di laut, penting untuk diikutsertakan untuk bagian penegakan hukum di bagian laut.

Diakuinya Kejaksaan selama ini kurang berperan aktif untuk berbagai tindak kejahatan yang ada di laut.

Baca Juga:
Orasi di Peringatan 100 Hari Genosida Palestina, Ketua Presidium MER C Harap RS Indonesia Dapat Segera Berfungsi

“Sejujurnya, jika diuraikan, tindak pidana yang terjadi di laut memiliki potensi yang sangat tinggi untuk menambah pundi-pundi negara yang dapat diperoleh dari denda dan juga uang pengganti,” ujarnya.

Oleh karena itu, Jaksa Agung menerangkan peran Kejaksaan di bidang maritim harus lebih dioptimalkan. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
93 Pegawai KPK Diduga Lakukan Pungli, Wakil Ketua Komisi III DPR Minta Dewan Pengawas Segera Periksa Terduga Pelaku

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, meminta Dewan Pengawas KPK untuk segera memeriksa 93 pegawai KPK yang diduga melakukan pungli.

Hari Aksi Global untuk Gaza, Kepolisian Terjunkan 1400 Personel Gabungan untuk Menjaga Keamanan

Pihak kepolisian menyatakan sebanyak 1.400 personel gabungan diterjunkan untuk menjaga Hari Aksi Global untuk Gaza hari ini.

Lawatan ke Vietnam, Presiden Jokowi Disuguhkan Sejumlah Penampilan Seni

Dalam kunjungan kerjanya ke Vietnam, Presiden Jokowi disuguhkan berbagai penampilan seni yang disaksikan langsung bersama Presiden Vietnam.

Ke Monumen Pahlawan Nasional dan Mausoleum Ho Chi Minh, Presiden Jokowi Lakukan Agenda Pertama di Vietnam

Dalam kunjungannya ke Vietnam, Presiden Jokowi berkunjung ke Monumen Pahlawan Nasional dan Mausoleum Ho Chi Minh untuk agenda pertama.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;