Yaman Panas, Kemenlu Nyatakan Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Serangan Pasukan AS dan Inggris terhadap Houthi

Ket. Foto: Kemenlu Mengungkapkan Tidak Ada WNI yang Menjadi Korban Serangan AS dan Inggris di Yaman (Foto/X/@muh_ulya24)
Ket. Foto: Kemenlu Mengungkapkan Tidak Ada WNI yang Menjadi Korban Serangan AS dan Inggris di Yaman (Foto/X/@muh_ulya24) Source: (Foto/X/@muh_ulya24)

Nasional, gemasulawesi – Dalam keterangan tertulisnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu) menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan yang dilakukan pasukan AS dan Inggris di Yaman terhadap Houthi.

Kemenlu menerangkan jika KBRI Muscat terus mengikuti perkembangan yang ada di Yaman dan juga situasi keamana para WNI.

Menurut catatan Kemenlu, diketahui sekitar 47 orang WNI bertempat tinggal di wilayah Yaman yang menjadi sasaran serangan pasukan gabungan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Baca Juga:
Suap Bupati Labuhanbatu, KPK Benarkan Pihak Swasta yang Jadi Penyuap Adalah Residivis

Rinciannya, yakni Dhammar 13 orang, Sana’a 15 orang dan Hudaidah sekitar 19 orang.

“Dalam komunikasi yang dilakukan Kemenlu, diketahui jika para WNI tersebut berada dalam keadaan aman dan juga selamat,” kata mereka.

Lebih lanjut, Kemenlu menegaskan mereka akan terus melakukan koordinasi yang diperlukan dengan otoritas pemerintahan setempat dan juga terus berkomunikasi dengan para WNI dengan tujuan monitoring.

Baca Juga:
Orasi di Peringatan 100 Hari Genosida Palestina, Ketua Presidium MER C Harap RS Indonesia Dapat Segera Berfungsi

Sekitar 4.866 WNI terdapat di Yaman dengan sebagian besarnya adalah mahasiswa yang berada di wilayah Tarim Hadhramaut.

Selain itu, menurut Kemenlu, KBRI Muscat juga telah menyiapkan rencana jika eskalasi serangan meningkat.

Di tanggal 2 November 2023, KBRI Muscat dilaporkan menghimbau para WNI yang berada di Yaman, khususnya mereka yang berdomisili di Sana’a untuk lebih waspada karena situasi sekarang dan juga pindah sementara waktu ke wilayah Yaman selatan yang dianggap lebih aman.

Baca Juga:
93 Pegawai KPK Diduga Lakukan Pungli, Wakil Ketua Komisi III DPR Minta Dewan Pengawas Segera Periksa Terduga Pelaku

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Malaysia telah memberikan sarannya untuk masyarakat menunda perjalanan yang dianggap tidak begitu penting di Yaman karena situasi terkini.

Kemenlu Malaysia dalam keterangannya menyampaikan mereka sedang melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi setelah terjadi serangan udara yang dilakukan AS dan Inggris di tanggal 11 Januari 2024.

Diketahui jika militer AS dan Inggris menargetkan wilayah Houthi.

Baca Juga:
Hari Aksi Global untuk Gaza, Kepolisian Terjunkan 1400 Personel Gabungan untuk Menjaga Keamanan

Militer AS dan Inggris juga dikabarkan kembali menyerang ibukota Yaman, Sana’a di hari ini, tanggal 13 Januari 2024.

Houthi lewat media resminya menyampaikan jika serangan ini menargetkan pangkalan udara Al-Dailami yang dikendalikan Houthi sejak tahun 2014 lalu. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Lawatan ke Vietnam, Presiden Jokowi Disuguhkan Sejumlah Penampilan Seni

Dalam kunjungan kerjanya ke Vietnam, Presiden Jokowi disuguhkan berbagai penampilan seni yang disaksikan langsung bersama Presiden Vietnam.

Ke Monumen Pahlawan Nasional dan Mausoleum Ho Chi Minh, Presiden Jokowi Lakukan Agenda Pertama di Vietnam

Dalam kunjungannya ke Vietnam, Presiden Jokowi berkunjung ke Monumen Pahlawan Nasional dan Mausoleum Ho Chi Minh untuk agenda pertama.

93 Orang Diduga Terlibat Pungli Rutan, Anggota Dewan Pengawas KPK Sebut Agar Dapat Nikmati Fasilitas Istimewa

Menurut anggota Dewan Pengawas KPK, Syamsuddin Haris, pungli yang dilakukan 93 pegawai KPK agar korban dapat menikmati fasilitas istimewa.

Termasuk Rangkaian Kunker, Presiden Jokowi Akan Hadiri Pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Hari Minggu

Menurut laporan, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri pernikahan Pangeran Mateen di Brunei pada hari Minggu mendatang.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;