Nasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika sebanyak 23 orang kurban luka ledakan tungku smelter PT ITSS di Morowali yang terjadi hari Minggu lalu mengalami luka bakar sekitar 70%.
Hingga kini, 23 orang korban luka ledakan tungku smelter tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Morowali.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Djoko Wienarno, mengungkapkan jika total korban ledakan tungku smelter PT ITSS mencapai 59 orang.
“19 orang meninggal dunia dan sisanya adalah korban luka berat dan luka ringan,” katanya.
Djoko menyebutkan untuk korban luka, 23 orang mengalami luka berat, 12 orang luka sedang dan 5 orang mendapatkan luka ringan.
“Untuk yang korban luka ringan telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing,” jelasnya.
Djoko menuturkan jika untuk kasus ini, polisi telah memeriksa sebanyak 17 orang saksi yang kesemuanya merupakan pekerja PT ITSS.
Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan meminta agar PT IMIP untuk memenuhi hak-hak pekerja yang menjadi korban ledakan tungku smelter, baik korban meninggal ataupun luka-luka.
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang, menerangkan pemenuhan hak pekerja tersebut sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2011 yang mengatur tentang BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Baca Juga: Buntut TKI Taipei Dapat Surat Suara Terlebih Dahulu, KPU Beri Peringatan untuk PPLN di Seluruh Dunia
Dalam keterangan resminya kemarin, Haiyani menyampaikan jika ditemukan perusahaan tidak menjalankan ketentuan ketenagakerjaan, maka akan dilakukan langkah hukum.
“Tim pengawas Kemnaker juga telah mulai melakukan pengumpulan data guna mendapatkan informasi yang mendalam terkait penyebab terjadinya insiden ini,” ujarnya.
Haiyani melanjutkan jika tim pengawas berkoordinasi dalam hal ini dengan BPJS Ketenagakerjaan, Polres Morowali dan pengawas ketenagakerjaan Sulawesi tengah.
Baca Juga: Meninggal dalam Perawatan, Korban Jiwa Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali Jadi 19 Orang
“Tim pengawas juga meminta keterangan tentang kejadian ledakan tungku smelter ke PT ITSS yang menjadi lokasi peristiwa tersebut,” terangnya.
Selain itu, Haiyani mengungkapkan jika tim pengawas Kemnaker juga mengunjungi para korban luka yang sedang dirawat di Klinik 2 PT IMIP dan di RSUD Morowali,” tandasnya.
Kecelakaan kerja tersebut diketahui terjadi di tanggal 24 Desember 2023 pukul 05.30 WITA. (*/Mey)