Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 27 Desember 2023, laporan terbaru menyebutkan jika korban meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter PT ITSS di Morowali menjadi 19 orang dari yang semula 18 orang saat 1 hari sebelumnya.
Jumlah total korban tewas ledakan tungku smelter yang mencapai angka 19 orang tersebut diketahui terdiri dari 11 orang merupakan pekerja lokal asal Indonesia dan 8 orang adalah TKA asal Tiongkok.
Saat dimintai keterangannya, Kasubbid Penmas Polda Sulawesi Tengah Kompol Sugeng menyatakan jika korban tewas tersebut bernama Amiruddin yang meninggal saat sedang menjalani perawatan akibat luka bakar berat yang dideritanya.
Baca Juga: Dijatuhi Sanksi Berat Karena Langgar Etik, Firli Bahuri Diminta Mundur oleh Dewan Pengawas KPK
Kompl Sugeng menyampaikan bahwa Amiruddin meninggal dunia dini hari tadi pukul 00.05 WITA.
“Menurut laporan, korban bernama Amiruddin merupakan pekerja yang berasal dari Sulawesi Selatan,” katanya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Djoko Wienartono, menuturkan hingga kini jumlah total korban meninggal akibat ledakan tungku smelter, baik luka-luka ataupun meninggal yaitu 19 orang.
Baca Juga: Sebelumnya Dirawat Karena Sakit, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Telah Kembali Aktif Bekerja
“Saat ini, 40 pekerja lainnya yang menjadi korban masih menjalani perawatan intensif,” ujarnya.
Berdasarkan laporan, Amiruddin meninggal setelah dirawat selama 3 hari dan kini telah dipulangkan ke Bone yang menjadi kampung halamannya.
Kepala Desa Pammusureng, Syarifuddin, memaparkan jika jenazah Amiruddin akan dikebumikan di Desa Pammusureng, Bone.
Baca Juga: Disambut Gubernur Khofifah, Presiden Jokowi Lakukan Kunker ke Jawa Timur Hari Ini
“Sejak dirawat, Amiruddin diketahui telah berada dalam kondisi tidak sadarkan diri dan seluruh tubuhnya memang melepuh karena luka bakar parah,” jelasnya.
Syarifuddin menambahkan jika hingga meninggal, Amiruddin tidak pernah sadar.
Di sisi lain, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, Cina turut prihatin atas kecelakaan kerja tersebut.
Mao Ning mengungkapkan jika pemerintah Cina telah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia terkait kejadian itu.
”Kami juga telah memerintahkan Kedutaan Besar Cina di Jakarta untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk para korban dan juga perusahaan,” imbuhnya.
Mao Ning membeberkan jika bantuan tersebut juga termasuk dengan perawatan medis untuk para korban cedera.
“Termasuk dengan bantuan untuk menentukan penyebab ledakan tungku smelter,” tandasnya. (*/Mey)