Nasional, gemasulawesi – Pada hari Minggu, tanggal 24 Desember 2023, diketahui terjadi ledakan di salah satu tungku smelter yang dimiliki oleh PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah.
Karena ledakan tungku smelter tersebut, belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut laporan, salah satu korban ledakan tungku smelter, Sahrul, dirujuk ke RSUD Sawarigeding yang berada di Kota Palopo, Sulawesi Tengah.
Saat dikonfirmasi, RSUD Sawarigeding, Harmawati, mengungkapkan jika pihaknya memang menerima rujukan korban dari ledakan tungku smelter di hari Senin, tanggal 25 Desember 2023 pukul 05.40 WITA.
Harmawati menuturkan jika korban masih dalam perawatan intensif dan menjalani operasi di hari Senin.
“Hingga kini, korban masih dirawat di ruang ICU,” katanya.
Harmawati mengungkapkan jika operasi yang dijalani adalah operasi di bagian kepala dan operasi luka bakar.
“Pasien yang dirujuk atas nama Sahrul berasal dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara,” ucapnya.
Diketahui jika Sahrul memiliki keluarga di Palopo dan bekerja di kawasan PT IMIP, tepatnya di PT ITSS.
Di sisi lain, di antara korban tewas, terdapat karyawan yang diketahui baru bekerja selama 3 bulan dan yang lainnya ada juga yang memiliki anak yang berusia 10 bulan.
Salah satu korban tewas, Sulfikar Basir, yang merupakan warga Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, dikabarkan baru bekerja kurang lebih 3 bulan.
Ketua Umum Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA), Andi Rukman, memaparkan jika Sulfikar masih berstatus sebagai karyawan baru dikarenakan baru masuk untuk bekerja di bulan September.
Baca Juga: Kembali Bertambah, Korban Tewas Akibat Ledakan Tungku Smelter Morowali Menjadi 18 Orang
Jenazah Sulfikar Basir telah dikembalikan ke keluarganya di hari Senin, tanggal 25 Desember 2023.
Terkait kecelakaan kerja yang menimpa Sulfikar, Andi menyampaikan bahwa seluruh keluarga HIKMA berduka.
“Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi insiden ini,” ucapnya.
Baca Juga: Memimpin Selama 2 Periode, Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Subroto
Andi membeberkan jika dirinya berharap jika kejadian yang serupa tidak lagi terulang di kawasan PT IMIP.
“Yang kami ketahui, banyak warga Enrekang yang bekerja di kawasan PT IMIP,” terangnya. (*/Mey)