Internasional, gemasulawesi – Pengacara hak asasi manusia atau pengacara HAM, Geoffrey Nice, menyatakan jika penyelidikan dilakukan terhadap penemuan kuburan massal di Jalur Gaza, maka bukti dan saksi adalah salah satu hal yang harus dicari.
Geoffrey Nice mengungkapkan jika pihak yang berwenang harus menemukan bukti bagaimana warga Palestina dibunuh sebelum atau ketika mereka meninggal.
“Misalnya, apakah para korban yang merupakan warga Palestina diikat tangannya ke belakang sebelum dibunuh atau mengalami penyiksaan sebelum mereka akhirnya dieksekusi,” katanya.
Nice menambahkan saat para penyelidik memeriksa mayat-mayat tersebut, penting juga untuk mengidentifikasi apakah mereka semua dibunuh secara rutin atau apakah jenazah-jenazah tersebut dibunuh dengan cara yang berbeda.
“Dan penting juga untuk menemukan saksi,” ujarnya.
Menurut Geoffrey Nice, penyidik dapat meminta sebuah laporan tertulis dari penjajah Israel, yang merupakan sebuah catatan mengenai bagaimana hal tersebut terjadi.
“Hal ini dikarenakan Anda tidak akan mengerahkan sekelompok tentara untuk mengisi kuburan massal seperti ini tanpa adanya semacam catatan dari pihak yang terkait,” jelasnya.
Dia menegaskan jika ada banyak hal yang harus diselesaikan dan semakin cepat maka akan semakin baik.
“Negara-negara yang sama sekali tidak terlibat dan juga tidak terlibat dalam konflik ini akan menjadi penyelidik independen yang cocok,” ungkapnya.
Di sisi lain, Euro-Med juga dikabarkan telah bergabung dengan sejumlah kelompok hak asasi manusia lainnya di dunia dalam menyerukan penyelidikan independen dan juga penyelidikan internasional terhadap penemuan puluhan kuburan massal di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Euro-Med mengungkapkan jika anggota tim mereka yang berada di lapangan telah menyaksikan penggalian ratusan jenazah yang ditemukan di sekitar RS al-Shifa.
“Staf kami juga melihat para korban diborgol dan kemudian dieksekusi,” jelas mereka.
Euro-Med juga mengutarakan kekhawatiran mereka terhadap tingginya jumlah jenazah yang ditemukan.
Mereka menekankan jika tindakan internasional yang mendesak dikhawatirkan, yang termasuk dengan pembentukan komite investigasi internasional yang independen.
“Banyak dari mereka yang kehilangan nyawanya di Jalur Gaza menjadi sasaran pembunuhan berencana oleh pasukan penjajah Israel,” terang mereka.
Euro-Med melanjutkan jika para korban juga harus mengalami eksekusi sewenang-wenang yang juga berada di luar proses hukum saat mereka ditahan dan juga diborgol oleh militer penjajah Israel. (*/Mey)