Internasional, gemasulawesi – Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyatakan jika laporan kuburan massal yang ditemukan di Jalur Gaza sangat meresahkan.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, juga mengungkapkan jika PBB memperbarui seruan untuk penyelidikan yang kredibel dan juga independen terhadap situs atau kuburan massal tersebut.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menambahkan jika laporan mengenai kuburan massal tersebut adalah alasan lain mengapa kita memerlukan gencatan senjata.
“Juga alasan lainnya mengapa diperlukan perlindungan yang lebih besar terhadap rumah sakit,” katanya.
Dujarric melanjutkan jika alasan lainnya adalah jika agar semua situs ini diselidiki sepenuhnya dengan cara yang kredibel dan juga independen.
Sebuah kuburan massal dikabarkan ditemukan di akhir pekan lalu di halaman rumah sakit di Jalur Gaza setelah tentara penjajah Israel mundur pada tanggal 7 April 2024 setelah melakukan serangan darat selama 4 bulan di daerah tersebut.
Di sisi lain, kapal angkatan laut penjajah Israel menyerang pantai tengah Jalur Gaza di wilayah Kamp Pengungsi al-Zawaida, Deir el-Balah dan Nuseirat.
Sementara itu, artileri dan jet tempur menghantam wilayah timur Khan Younis yang berada di sebelah selatan dan juga Kota Gaza, yang berada di wilayah utara Jalur Gaza.
Dikabarkan jika kapal perang melepaskan tembakan saat fajar pada tanggal 23 April 2024, waktu Palestina.
Jet penjajah Israel juga menyerang sasaran di Kota Gaza dan Khan Younis selatan, yang menyebabkan kematian, cedera dan kehancuran rumah warga-warga sipil.
Selain itu, artileri penjajah Israel juga menembaki lingkungan al-Zaytoun, yang berada di sebelah tenggara Kota Gaza.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Palestina telah mendesak para donor untuk segera melanjutkan pendanaan mereka ke UNRWA setelah tinjauan independen menemukan jika penjajah Israel tidak memberikan bukti atas klaimnya melakukan kesalahan terhadap UNRWA.
UNRWA dalam pernyataannya menegaskan mereka menyambut baik berbagai temuan dalam laporan tersebut.
UNRWA juga menegaskan jika mereka memiliki mekanisme untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip netralitas. (*/Mey)