Internasional, gemasulawesi – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina atau OCHA menyatakan jika 2 per tiga dari misis kemanusiaan yang terkoordinasi di Jalur Gaza dihalangi secara siginifikan oleh otoritas penjajah Israel.
Dalam pernyataannya pada hari Minggu, 21 April 2024, OCHA menyampaikan jika misi-misi kemanusiaan tersebut juga ditunda oleh otoritas penjajah Israel.
Menurut OCHA, rata-rata misi kemanusiaan tersebut mengalami penundaan hingga hampir 5 jam sebelum otoritas penjajah Israel memberikan untuk dilanjutkan.
“Beberapa diantaranya menunggu begitu lama sehingga mereka juga harus kembali, sementara yang lain melanjutkan perjalanan mereka,” ujar mereka.
OCHA menambahkan jika misi kemanusiaan yang dapat melanjutkan perjalanan mereka juga harus membatasi operasi yang dilakukan dikarenakan terbatasnya waktu yang tersisa.
“Hal ini mengakibatkan pasokan penting, peralatan dan juga bahan bakar untuk generator cadangan tidak diberikan ke rumah sakit,” kata mereka.
Di sisi lain, Gubernur Tulkarem, Mustafa Taqatqa, telah mengeluarkan pernyataan mengenai serangan yang dilakukan oleh penjajah Israel yang sedang berlangsung di Tulkarem, Tepi Barat.
Diketahui jika serangan yang dilakukan oleh penjajah Israel tersebut telah menewaskan sedikitnya 14 warga Palestina.
Taqatqa juga menyampaikan bela sungkawanya untuk para korban dan juga keluarga mereka.
“Saya telah bertemu dengan kru teknis dan juga pihak yang berwenang untuk mengoordinasikan upaya untuk menghilangkan dampak yang ditimbulkan dari serangan tersebut, yang telah merusak sebagian besar Kamp Pengungsi Nur Shams,” paparnya.
Sementara itu, warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, dilaporkan turun ke jalan untuk memprotes serangan yang dilakukan penjajah Israel di Nur Shams.
Para demonstran tersebut berbaris melalui jalan-jalan yang ada di Jenin dan juga kamp pengungsi yang ada di dekatnya.
Mereka meneriakkan protes terhadap pembantaian penjajah Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan juga Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa juga meminta komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi untuk melindungi warga Palestina. (*/Mey)