Internasional, gemasulawesi – Pemerintah Kota Gaza dikabarkan telah mengirimkan permohonan yang mendesak kepada organisasi-organisasi internasional mengingat bulan Ramadhan telah datang.
Dalam sebuah postingan di media sosial X, pemerintah Kota Gaza menyatakan jika layanan penting seperti air, sanitasi dan pengelolaan limbah sangat terkena dampak dari perang yang berkelanjutan.
Pemerintah Kota Gaza menyerukan bantuan internasional dalam memasok bahan bakar dan listrik untuk sumur air.
“Kami juga meminta untuk disediakan alat berat untuk perbaikan infrastruktur dan pengelolaan limbah,” kata mereka.
Di sisi lain, korban tewas di Jalur Gaza telah melampaui angka 31.ooo jiwa sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023.
Laporan menyebutkan jika setidaknya 31.045 orang telah meninggal dan 72.654 terluka.
Baca Juga:
Terletak di Yerusalem Timur, Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak Pemakaman Islam Bersejarah
Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan jika sekitar 72% korban yang meninggal tersebut adalah anak-anak dan juga perempuan.
“Dalam 24 jam yang terakhir kemarin, pendudukan penjajah Israel melakukan 8 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza yang mengakibatkan sekitar 85 orang tewas dan 130 orang terluka,” ujar mereka.
Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan jika korban tewas tersebut juga termasuk 25 orang warga Palestina yang meninggal dikarenakan kekurangan gizi dan dehidrasi.
Seorang bayi dan seorang wanita muda dikabarkan termasuk ke dalam 25 orang korban yang meninggal disebabkan menderita kekurangan gizi karena krisis kelaparan.
Pasukan penjajah Israel juga semakin mengintensifkan serangan di Jalur Gaza, dimana mereka dikabarkan menyerang kamp pengungsi Nuseirat dan daerah al-Mawasi di Jalur Gaza sebelah selatan.
Di sisi lain, selain Swedia, Kanada juga telah melanjutkan pendanaan mereka untuk UNRWA setelah keduanya menuduh penjajah Israel memaksa beberapa staf UNRWA membuat pernyataan palsu mengenai keterlibatan mereka di Hamas.
Badan intelijen penjajah Israel juga mengatakan jika perundingan gencatan senjata sedang berlangsung ketika pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, meminta sekutu-sekutu penjajah Israel untuk menghentikan perang keji di Jalur Gaza.
Di sisi lain, meskipun menerima kecaman dari seluruh dunia, penjajah Israel hingga kini masih melanjutkan agresinya di Jalur Gaza dengan dalih memusnahkan kelompok Hamas. (*/Mey)