Internasional, gemasulawesi – Hingga kini, perang di Jalur Gaza diketahui masih berlangsung yang membuat banyak warga Palestina menderita dan juga puluhan ribu yang meregang nyawa, serta menimbulkan kehancuran di Jalur Gaza.
Salah satu pakar yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika penjajah Israel telah diduga akan menggunakan taktik normalisasi yang biasa mereka lakukan.
“Ini dikarenakan sekarang mereka menormalisasikan genosida terhadap rakyat Palestina kepada komunitas internasional,” ujarnya.
Dia menambahkan jika hal yang disayangkan adalah komunitas internasional yang berniat mengecewakan rakyat Palestina dengan menerima normalisasi niat dan tindakan genosida penjajah Israel.
“Penjajah Israel dan militernya tidak bertindak seperti manusia dimana mayoritas manusia tidak memiliki niat genosida dan juga tidak melakukan tindakan genosida,” katanya.
Dia mengungkapkan jika pernyataannya tersebut mencerminkan penunjukan warga Palestina sebagai ‘manusia hewan’ oleh Yoav Gallant, yang merupakan Menteri Pertahanan penjajah Israel.
“Jadi, bagaimana tepatnya menggambarkan upaya genosida yang menargetkan rakyat Palestina, membuat seluruh warga kelaparan dan berencana melakukan pengusiran massal terhadap rakyat Palestina?” tanyanya.
Pakar tersebut menyatakan seandainya dunia ‘tetap peka’, mitos ‘tentara paling bermoral di dunia’ telah akan hancur.
“Namun, militer penjajah Israel menggunakan taktiknya dengan mengisolasi kasus-kasus pelanggaran HAM individual dan menuding individu, dibandingkan menyalahkan kebijakan genosida Benjamin Netanyahu,” terangnya.
Dia menyampaikan jika untuk agresi kali ini, tingkat impunitasnya benar-benar sesuai dengan betapa beraninya para pejabat dan militer penjajah Israel mengungkapkan kejahatan perang mereka.
“Protes dari komunitas internasional tidak cukup keras,” ucapnya.
Pakar tersebut menegaskan jika penjajah Israel tidak menghadapi lawan yang tangguh di ICJ.
Di sisi lain, kantor media pemerintah di Jalur Gaza sebelumnya mengumumkan jika 2 orang jurnalis di Jalur Gaza kembali dinyatakan meninggal dalam serangan udara tentara penjajah Israel.
Hingga kini, jurnalis di Jalur Gaza yang tewas sejak perang dimulai tanggal 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai 132 orang.
Berdasarkan laporan, kedua jurnalis tersebut tewas beserta anggota keluarganya tewas di rumah mereka yang berada di kamp pengungsi Nuseirat. (*/Mey)