Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, penjajah Israel menghancurkan pemakaman Beit Lahiya yang terletak di Jalur Gaza utara.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, terlihat jika situs pemakaman Beit Lahiya di Jalur Gaza menjadi sasaran pemboman dan juga buldozer secara besar-besaran.
Dalam rekaman tersebut, terlihat jika nisan-nisan pemakaman Beit Lahiya, Jalur Gaza, hancur dan juga porak poranda dengan beberapa lubang di tanah.
Sementara itu, hingga kini, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan sekitar 28.000 lebih rakyat Palestina tewas selama perang yang telah dilangsungkan di tanggal 7 Oktober 2023.
Selain itu, lebih dari 68.000 orang juga dilaporkan terluka dengan ribuan jenazah diyakini terkubur di reruntuhan di seluruh wilayah yang dilanda perang, yang disebutkan bahwa jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi.
Di sisi lain, suasana ketakutan dilaporkan menyelimuti RS Ibnu Sina di Jenin yang berada di Tepi Barat.
Baca Juga:
Serangan Terus Berlanjut, Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kembali ke Gaza Tengah
Sebelumnya, diketahui jika di bulan Januari, pasukan penjajah Israel melakukan serangan mematikan kepada beberapa orang warga Palestina dengan menyamar sebagai warga sipil Palestina.
2 orang pasien yang berada di bangsal rehabilitasi mengatakan jika mereka ingat pernah mendengar jeritan dari seorang perawat ketika pasukan penjajah Israel mencapai lantai 3 RS Ibnu Sina.
“Saya membuka pintu dan melihat seorang pria dan saat itu, saya tidak mengetahui jika dia adalah pasukan khusus penjajah Israel,” kata salah satu pasien yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga:
Korban Sipil Terus Meningkat, Ini Negara yang Berhenti Memasok Senjata ke Penjajah Israel
Dia menambahkan jika pria itu kemudian mencekik perawat itu dengan tangannya dan memukulnya dengan menggunakan gagang senjatanya.
Seorang pasien lanjut usia, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan jika dia juga ingat pernah mendengar teriakan saat dia berada di dalam kamarnya.
“Hal yang paling sulit terjadi di malam hari,” ujarnya.
Baca Juga:
Akan Bahas Perang, Rusia Undang Hamas dan Semua Faksi Palestina ke Moskow untuk Lakukan Pembicaraan
Dia mengakui dirinya diteriaki oleh salah seorang pasukan khusus penjajah Israel yang menyamar untuk menutup pintunya selama penyerangan tersebut.
Diketahui jika pasukan khusus penjajah Israel menembak mati 3 warga Palestina, termasuk seorang pasien lumpuh yang telah dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan. (*/Mey)