Banyak yang Meninggal Karena Perang, Penjajah Israel Dikabarkan Menghancurkan Pemakaman Beit Lahiya di Jalur Gaza

Ket. Foto: Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan Pemakaman Beit Lahiya di Jalur Gaza
Ket. Foto: Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan Pemakaman Beit Lahiya di Jalur Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, penjajah Israel menghancurkan pemakaman Beit Lahiya yang terletak di Jalur Gaza utara.

Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, terlihat jika situs pemakaman Beit Lahiya di Jalur Gaza menjadi sasaran pemboman dan juga buldozer secara besar-besaran.

Dalam rekaman tersebut, terlihat jika nisan-nisan pemakaman Beit Lahiya, Jalur Gaza, hancur dan juga porak poranda dengan beberapa lubang di tanah.

Baca Juga:
Seorang Ibu Terbunuh oleh Penjajah Israel, Dokter di RS Kamal Adwan Dilaporkan Mencoba Menyelamatkan Janin dari Kandungannya

Sementara itu, hingga kini, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan sekitar 28.000 lebih rakyat Palestina tewas selama perang yang telah dilangsungkan di tanggal 7 Oktober 2023.

Selain itu, lebih dari 68.000 orang juga dilaporkan terluka dengan ribuan jenazah diyakini terkubur di reruntuhan di seluruh wilayah yang dilanda perang, yang disebutkan bahwa jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi.

Di sisi lain, suasana ketakutan dilaporkan menyelimuti RS Ibnu Sina di Jenin yang berada di Tepi Barat.

Baca Juga:
Serangan Terus Berlanjut, Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kembali ke Gaza Tengah

Sebelumnya, diketahui jika di bulan Januari, pasukan penjajah Israel melakukan serangan mematikan kepada beberapa orang warga Palestina dengan menyamar sebagai warga sipil Palestina.

2 orang pasien yang berada di bangsal rehabilitasi mengatakan jika mereka ingat pernah mendengar jeritan dari seorang perawat ketika pasukan penjajah Israel mencapai lantai 3 RS Ibnu Sina.

“Saya membuka pintu dan melihat seorang pria dan saat itu, saya tidak mengetahui jika dia adalah pasukan khusus penjajah Israel,” kata salah satu pasien yang tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga:
Korban Sipil Terus Meningkat, Ini Negara yang Berhenti Memasok Senjata ke Penjajah Israel

Dia menambahkan jika pria itu kemudian mencekik perawat itu dengan tangannya dan memukulnya dengan menggunakan gagang senjatanya.

Seorang pasien lanjut usia, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan jika dia juga ingat pernah mendengar teriakan saat dia berada di dalam kamarnya.

“Hal yang paling sulit terjadi di malam hari,” ujarnya.

Baca Juga:
Akan Bahas Perang, Rusia Undang Hamas dan Semua Faksi Palestina ke Moskow untuk Lakukan Pembicaraan

Dia mengakui dirinya diteriaki oleh salah seorang pasukan khusus penjajah Israel yang menyamar untuk menutup pintunya selama penyerangan tersebut.

Diketahui jika pasukan khusus penjajah Israel menembak mati 3 warga Palestina, termasuk seorang pasien lumpuh yang telah dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Demi Layanan Penyelamatan Jiwa, WHO Dilaporkan Menuntut Akses ke RS Nasser yang Dikepung Pasukan Penjajah Israel

Menurut laporan, WHO menuntut akses ke RS Nasser di Jalur Gaza untuk menyediakan layanan penyelamatan jiwa.

Perang Belum Berhenti, Citra Satelit Dikabarkan Menunjukkan Pembangunan Tembok di Perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza

Menurut laporan, citra satelit dilaporkan menunjukkan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan antara Mesir dengan Jalur Gaza.

Perang Masih Berlanjut, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Penangkapan Massal di RS Nasser

Pasukan penjajah Israel dikabarkan melakukan penangkapan massal terhadap lebih dari 20 orang warga Palestina di RS Nasser, Khan Younis.

Bantuan Kemanusiaan Sedikit, Mayoritas Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kelaparan

Laporan menyebutkan jika mayoritas warga Palestina di Rafah kelaparan karena sedikit bantuan kemanusiaan yang berhasil mencapai Rafah.

Penjajah Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah, Australia, Selandia Baru dan Kanada Serukan Gencatan Senjata Segera

Australia, Kanada dan Selandia Baru dilaporkan mengeluarkan pernyataan bersama yang isinya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Berita Terkini

wave

Banjir Terjang Badung, Satu Keluarga Hilang Terseret Arus

Satu keluarga hilang terseret banjir di Badung; tim SAR dan warga melakukan pencarian intensif di lokasi terdampak.

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.


See All
; ;