Terkait Pertukaran Tahanan, Gedung Putih Nyatakan Kesepakatan Hamas dengan Penjajah Israel Tidak Akan Segera Terjadi

Ket. Foto: Gedung Putih Menyatakan Jika Kesepakatan Pertukaran Tahanan Antara Hamas dengan Penjajah Israel Tidak Akan Segera Terjadi
Ket. Foto: Gedung Putih Menyatakan Jika Kesepakatan Pertukaran Tahanan Antara Hamas dengan Penjajah Israel Tidak Akan Segera Terjadi Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Dalam pernyataannya baru-baru ini, Gedung Putih melalui penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jack Sullivan, menyatakan jika kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dengan penjajah Israel tidak akan segera terjadi dalam waktu dekat ini.

Jack Sullivan menegaskan jika sulit untuk menentukan jadwal untuk kesepakatan yang seperti itu.

Jack Sullivan menerangkan jika perundingan semacam itu berlangsung lambat dan kemudian dipercepat.

Baca Juga:
Tahap Krisis, Bantuan yang Masuk ke Jalur Gaza Dilaporkan Tidak Lebih dari 20 Persen Kebutuhan Penduduk

“Semua orang ingin mengakhiri perang, namun, untuk melakukannya kita juga membutuhkan semua tahanan untuk kembali,” katanya.

Dia menambahkan jika itu juga untuk memastikan Hamas tidak akan menimbulkan ancaman terhadap penjajah Israel nanti atau di masa mendatang.

Di sisi lain, Benjamin Netanyahu juga menyatakan jika dia tidak membutuhkan bantuan dalam hal pengelolaan hubungan dengan AS.

Baca Juga:
Serang Warga Palestina, Menteri Keuangan Berupaya Cegah Bank di Penjajah Israel Terapkan Sanksi Ekonomi oleh AS terhadap 4 Pemukim

Disebutkan jika itu merupakan kritik tersirat dari Benjamin Netanyahu untuk Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir.

Dalam pertemuan Kabinet Perang, Netanyahu mengungkapkan jika pemerintah penjajah Israel membuat keputusannya sendiri.

“Bahkan itu dilakukan dalam kasus dimana tidak ada kesepakatan yang diperoleh dengan AS,” ujarnya.

Baca Juga:
Didirikan oleh Nelson Mandela, The Elders Desak Pendonor Segera Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Diketahui jika sebelumnya Menteri Keamanan Nasional menuduh pemerintahan Joe Biden merugikan upaya perang di Jalur Gaza.

Dia menegaskan jika Donald Trump yang berkuasa, maka tindakan yang akan dilakukan AS akan sangat berbeda.

Netenyahu menyampaikan jika pemerintah penjajah Israel menghargai dukungan yang dilakukan AS terhadap penjajah Israel sejak perang dimulai.

Baca Juga:
Semakin Banyak yang Tewas, Presiden Palestina Minta PBB Gandakan Upaya untuk Menghentikan Perang

“Ini bukan berarti tidak ada perbedaan pendapat, namun, hingga saat ini, itu semua berhasil diatasi dengan keputusan yang tegas dan juga penuh pertimbangan,” jelasnya.

Di sisi lain, tentara penjajah Israel dilaporkan merekam dan juga membagikan rekaman yang menunjukkan penghancuran masjid di Jalur Gaza yang mereka lakukan dengan bahan peledak.

Masjid yang dihancurkan tersebut diketahui bernama Masjid Tamim Al-Dari yang terletak di wilayah barat Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.

Baca Juga:
Dibebaskan Penjajah Israel dalam Beberapa Hari Terakhir, OCHA Sebut Tahanan Palestina Butuh Pakaian dan Sepatu Musim Dingin

Dilaporkan jika penghancuran masjid tersebut diduga dilakukan para tentara penjajah Israel dalam jarak dekat. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Dilaksanakan Total, Pasukan Penjajah Israel Lakukan Penghancuran Besar Besaran terhadap Blok Pemukiman di Seluruh Gaza

OCHA melaporkan jika pasukan penjajah Israel melakukan penghancuran besar-besaran terhadap blok-blok pemukiman di seluruh Gaza.

Tegaskan Kembali Penolakannya terhadap Pemindahan Paksa Warga Palestina, Mesir Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Mesir dilaporkan menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menegaskan kembali penolakannya terhadap pemindahan paksa rakyat Palestina.

Tuduh Rugikan Upaya Perang di Jalur Gaza, Menteri Keamanan Nasional Penjajah Israel Serang Pemerintahan Joe Biden

Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel dilaporkan menuduh pemerintahan Joe Biden merugikan upaya perang di Jalur Gaza.

Banyak Orang Meninggal, Mantan Direktur Mossad Sebut Penjajah Israel Harus Membayar Mahal untuk Memulangkan Tawanan

Mantan direktur Mossad menyatakan penjajah Israel harus membayar mahal untuk membebaskan semua tawanan yang masih berada di Gaza.

Terjadi Kekurangan, Penjajah Israel Dikabarkan Akan Mendatangkan 65 Ribu Pekerja Asing untuk Menggantikan Warga Palestina

Penjajah Israel dikabarkan akan mendatangkan 65 Ribu pekerja asing yang nantinya akan menggantikan warga Palestina.

Berita Terkini

wave

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.


See All
; ;