Banyak yang Tewas, Pakar Sebut Media Barat Rendahkan Martabat Warga Palestina untuk Benarkan Genosida Penjajah Israel

Ket. Foto : Seorang Pakar Sebut Media Barat Rendahkan Martabat Warga Palestina untuk Membenarkan Tindakan Genosida Israel (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto : Seorang Pakar Sebut Media Barat Rendahkan Martabat Warga Palestina untuk Membenarkan Tindakan Genosida Israel (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Bulan Oktober lalu, perlawanan Palestina melancarkan perlawanan mendadak terhadap Israel melalui udara, darat dan laut.

Melakukan hal tersebut dengan ketepatan yang seperti itu, para pejuang Palestina untuk sementara waktu mengambil alih beberapa pemukiman Israel di sekitar Gaza, menangkap tentara Israel pada saat yang tidak mereka duga dan bahkan berhasil mengambil senjata dan kendaraan lapis baja.

Dalam hitungan menit, para pemimpin, selebriti, atlet, dan institusi Barat bergegas membela Israel, mengutuk dengan cara yang paling mengerikan apa yang mereka gambarkan sebagai terorisme Palestina terhadap warga sipil Israel.

Baca Juga: Bantu Palestina, Hamas dan Jihad Islam Puji Keputusan Houthi Yaman yang Blokir Semua Kapal Tujuan Israel

Reaksi ini tidak pernah meluas ke warga Palestina meskipun Israel telah melakukan kekerasan dan pembunuhan selama lebih dari 75 tahun.

Tepat sebelum itu, Israel telah membunuh lebih dari 200 warga Palestina dan dunia tidak bergeming.

Para pemukim Israel yang tinggal di pemukiman yang sangat termiliterisasi dilindungi oleh IOF (pasukan pendudukan Israel).

Baca Juga: Berkaca dari Agresi Sebelumnya, Kematian Warga Sipil di Gaza Disebutkan Ikut Diperhitungkan

Seorang pakar, Samar Saeed, menyatakan jika dalam menghadapi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, media tidak pernah mengerahkan sumber dayanya untuk menunjukkan sebagian kecil dari kebrutalan yang dilakukan oleh Israel.

“Normalisasi dehumanisasi Palestina begitu mencolok sehingga menimbulkan seruan pembunuhan massal di Palestina, dimana penjajah digambarkan sebagai korban dan mereka yang terjajah sebagai penjahat di berbagai belahan dunia,” katanya.

Menurut Samar Saeed, media internasional menggambarkan perlawanan tersebut sebagai gerakan biadab tanpa tujuan dan haus darah, yang tujuannya adalah untuk membunuh warga sipil Yahudi.

Baca Juga: AS Gunakan Hak Veto di Sidang Dewan Keamanan, Ini Isi Pasal 99 Piagam PBB yang Digunakan Sekjen PBB Antonio Guterres

“Hanya saja kali ini, media arus utama Barat secara terang-terangan tidak tahu malu dalam memalsukan apa yang mereka sebut sebagai bukti,” ucapnya.

Samar Saeed menerangkan jika satu-satunya saat media memberikana perhatian yang besar kepada warga Palestina adalah ketika mereka melakukan perlawanan bersenjata untuk mempertahankan diri dari kolonialisme Israel, kekerasan pemukim dan pembersihan etnis.

Saeed memaparkan jika fokus media yang berlebihan terhadap Hamas seolah-olah mereka adalah satu-satunya kelompok perlawanan di Palestina dan mengenai kekerasan merupakan hal yang disengaja.

Baca Juga: Tewaskan Banyak Jiwa Tak Bersalah, Ini Bagaimana Blokade Israel Menghambat Rekonstruksi Gaza

“Hal ini bertujuan untuk semakin merendahkan martabat warga Palestina, membenarkan genosida di Gaza dan menyalahkan Hamas atas penderitaan warga Palestina,” imbuhnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Agresi Tewaskan Banyak Orang Tidak Berdosa, Ini Cara Warga Palestina Diajarkan untuk Membenci Penjajah Israel

Berikut ini adalah cara warga Palestina, termasuk anak-anak, diajarkan untuk membenci Israel selama ini.

Sama Seperti Sebelumnya, Krisis Kesehatan Mental di Palestina Diprediksi Bertambah Parah Karena Agresi Penjajah Israel

Krisis kesehatan mental di Palestina diprediksi bertambah parah karena agresi yang dilakukan Israel sejak awal Oktober 2023.

Tetap Lakukan Agresi, Pakar Sebut Penjajah Israel Jelas Tidak Belajar Apapun dari Pendudukan Prancis di Aljazair

Salah satu pakar menyatakan jika Israel jelas tidak belajar apapun dari pendudukan yang dilakukan Prancis di Aljazair.

Serangan Penjajah Israel Terus Berlanjut, Setengah Juta Rakyat Palestina Beresiko Hadapi Kelaparan dan Kehausan

Pemerintah Kota Gaza menyatakan jika sekitar 500.000 rakyat Palestina menghadapi resiko kelaparan dan kehausan.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;