Ekonomi, gemasulawesi – Menurut laporan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari Selasa dikabarkan mengalami penurunan setelah libur dan cuti bersama Lebaran 2024 selesai.
Diketahui jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga merosot diakibatkan sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan AS.
Di awal perdagangan hari Selasa pagi, 16 April 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menurun 240 poin menjadi sekitar Rp 16.088 per dolar AS.
Baca Juga:
Alami Pelemahan, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Dilaporkan Tembus hingga 16 Ribu
Sementara itu, pada penutupan perdagangan sebelumnya di tanggal 5 April 2024, nilai tukar rupiah diketahui sekitar Rp 15.848 per dolar AS.
Ariston Tjendra, yang merupakan pengamat pasar uang, menyatakan jika faktor yang mendorong penguatan dolar AS belakangan ini adalah tensi konflik geopolitik yang akhir-akhir ini meninggi dan sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat.
“Rupiah memiliki potensi melemah terhadap dolar AS di hari pertama kerja setelah libur Idul Fitri tahun 2024,” katanya.
Baca Juga:
Hingga Akhir Bulan Maret 2024, Jumlah NIK yang Dipadankan dengan NPWP Telah Mencapai 67,4 Juta
Ariston Tjendra menyampaikan jika indeks dolar Amerika Serikat sekarang ini telah bergerak diatas kisaran 106, sementara selama libur Idul Fitri di kisaran 105, serta di sebelum Lebaran tahun 2024 berada di sekitar kisaran 104.
Disebutkan Ariston jika konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah, terutama dengan serangan balasan yang dilakukan oleh Iran terhadap penjajah Israel telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
“Selain itu, konflik tersebut juga membuat pasar khawatir dengan munculnya perang yang baru,” jelasnya.
Dalam keterangannya hari ini, 16 April 2024, Ariston Tjendra menyampaikan jika perang akan mengakibatkan gangguan suplai dan juga peningkatan inflasi.
Dampak perang lainnya menurut Ariston Tjendra adalah memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar akan keluar dari aset yang berisiko dan akan memilih untuk masuk ke aset yang aman.
“Itu juga akan memicu penguatan dolar Amerika Serikat dan menguatkan harga emas sebagai aset yang aman,” terangnya.
Ariston Tjendra memaparkan jika rupiah memiliki potensi untuk bergerak melemah menuju ke arah Rp 16.000,00 per dolar AS hari ini. (*/Mey)