Harga Beras Melonjak, Ikappi Ungkap Omzet Pedagang Pasar Menurun hingga 50 Persen Akibat Penurunan Daya Beli Masyarakat

Ket. Foto: Ikappi Menyebutkan Jika Omzet Pedagang Pasar Menurun hingga 50 Persen Akibat Harga Beras yang Melambung dan Mengakibatkan Penurunan Daya Beli Masyarakat
Ket. Foto: Ikappi Menyebutkan Jika Omzet Pedagang Pasar Menurun hingga 50 Persen Akibat Harga Beras yang Melambung dan Mengakibatkan Penurunan Daya Beli Masyarakat Source: (Foto/Freepik/@jcomp)

Ekonomi, gemasulawesi – Dalam keterangannya, Ikappi atau Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyatakan jika omzet pedagang pasar menurun hingga 50% akibat penurunan daya beli masyarakat.

Disebutkan Ikappi, penurunan daya beli masyarakat tersebut dikarenakan harga beras yang melonjak hingga Rp 18.000,00 per kilogram sejak beberapa waktu belakangan.

Reynaldi Sarijowan, yang merupakan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikappi, mengungkapkan jika tren kenaikan beras yang telah dimulai sejak bulan Oktober 2023 lalu memberikan dampak kepada kinerja penjualan para pedagang beras di pasar.

Baca Juga:
Periode 19 hingga 22 Februari 2024, BI Laporkan Aliran Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik Sebesar 1,01 Triliun Rupiah

Menurutnya, meskipun kenaikan harga beras setiap minggu hanya sekitar Rp 100,00-Rp 200,00, pedagang tetap mengalami persoalan.

“Terutama yang berkaitan dengan volume penjualan yang berkurang,” katanya.

Reynaldi menambahkan jika memasuki bulan Januari tahun 2024, omzet mengalami penurunan drastis dengan volume penjualan yang dikurangi.

Baca Juga:
Dibekali CC yang Tinggi dan Kencang! Intip Moto Guzzi V85TT: Motor Adventure Agresif dengan Spesifikasi Memukau

“Pihak kami mencatat itu mencapai sekitar 50%,” ujarnya.

Abdullah Mansuri, yang adalah Ketua Umum DPP Ikappi, menyatakan jika kenaikan harga yang tinggi akan secara otomatis menurunkan daya beli dari masyarakat.

“Itu tentunya akan berdampak pada penurunan omset pedagang,” ucapnya.

Baca Juga:
60 Juta Dapat Spek Gahar dan Mantap! Ini Dia Haojue XCR300: Kendaraan dari Suzuki yang Membawa Kehebatan Motor Sport

Abdullah memaparkan jika penurunan omzet tersebut berkaitan dengan banyak faktor, seperti harga yang tinggi dan juga para pedagang yang mengalami kesulitan menjual, serta daya beli masyarakat yang menurun setelah harga beras naik.

“Masyarakat yang biasa membeli beras premium juga sekarang membeli beras medium,” paparnya.

Lebih lanjut, Abdullah menuturkan bahkan ada juga masyarakat yang membeli beras oplosan yang merupakan beras campuran dari beras premium dan beras medium.

Baca Juga:
Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Buol Tingkatkan Produksi Jagung

“Beberapa konsumen juga mengeluh kualitas beras sekarang, dimana beras dengan harga paling rendah di kisaran Rp 12.000,000 dilaporkan mempunyai kualitas yang juga rendah,” terangnya.

Sementara itu, sebelumnya, Ikappi juga sempat mengungkapkan jika harga beras premium yang sempat mencapai Rp 18.000,00 per kilogramnya dinilai menjadi harga beras paling tinggi sepanjang sejarah.

Abdullah membeberkan jika pemicu harga beras melambung adalah stok dan juga pasokan yang tidak banyak. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Cara Berinvestasi Untuk Pemula, Mudah Tanpa Ribet!

Sayangnya, masih banyak pemula yang belum mengerti caranya berinvestasi dengan benar. padah lpenting untuk dipahami sejak dini.

Harga Sawit Anjlok, Pabrik Kelapa Sawit Dianggap Tidak Taat Aturan

Harga jual tandan buah segar (TBS) turun akibat pembelian murah oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS), membuat petani sawit menjerit.

Uni Eropa Masih Dilema Embargo Migas Rusia

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan tidak cukup mendukung embargo penuh atas impor migas Rusia.

Ada Kemungkinan Tersangka Baru Dalam Kasus Mafia Migor

Direktur Penyidikan  Kejaksaan Agung Supardi menegaskan kasus korupsi mafia migor tidak akan berakhir hanya dengan empat tersangka

Larangan Ekspor Bahan Baku Migor Dinilai Merugikan Petani Sawit Kecil

Kebijakan pelarangan sementara ekspor bahan baku minyak goreng (migor) oleh pemerintah. Benarkah merugikan petani kecil?

Berita Terkini

wave

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.


See All
; ;