Yogyakarta, gemasulawesi – Menurut laporan, Dinas Pariwisata DI Yogyakarta menyatakan jika dalam momentum libur Idul Fitri tahun 2024, tingkat kunjungan wisatawan ke Yogyakarta berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, hal tersebut khususnya dalam sektor ekonomi kreatif, yang termasuk di dalamnya oleh-oleh.
Dikatakan oleh Dinas Pariwisata DI Yogyakarta jika hal tersebut dikarenakan mereka juga menemukan pola baru kunjungan wisatawan di beberapa destinasi wisata selama momen Idul Fitri tahun 2024.
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyatakan dalam keterangannya kemarin, 17 April 2024, jika sekarang ini para wisatawan tidak hanya mengunjungi tempat-tempat yang tidak hanya menyediakan sisi alam saja, namun, juga dilengkapi dengan tempat kulinernya.
“Hal itu membuat para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta juga dapat menikmati pemandangan di destinasi wisata juga lengkap dengan kulinernya,” katanya.
Singgih mengungkapkan jika dia juga sempat bertanya kepada para wisatawan tentang oleh-oleh.
“Mereka juga membeli tidak hanya 1 kotak oleh-oleh saja, namun, juga membeli beberapa kota untuk dapat diberikan kepada saudara, teman, kantor dan yang lainnya,” ujarnya.
Dia menambahkan jika itu mengartikan terdapat pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga sektor ekonomi kreatif.
Singgih menyatakan meskipun kuliner dan juga oleh-oleh di Yogyakarya menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan, tidak ada pedagang di Yogyakarta yang memanfaatkan situasi tersebut dengan menaikkan harga secara berlebihan atau yang juga disebut dengan nuthuk.
Singgih juga menyampaikan jika sebelum memasuki libur Idul Fitri tahun 2024, pihak Dinas Pariwisata DI Yogyakarta juga telah mengumpulkan semua pelaku pariwiata di Yogyakarta untuk memberikan pelayanan terbaik untuk para pengunjung.
“Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan harga yang sesuai dengan standar dan juga tarif parkir yang sesuai dengan regulasi,” ucapnya.
Kepala Dispar Yogyakarta tersebut juga mengakui jika dia tidak menemukan aduan satupun mengenai nuthuk, baik dari kuliner hingga parkir.
Singgih menambahkan bahwa meskipun kunjungan wisatawan ke Yogyakarta cukup menggembirakan, namun, pihaknya masih belum dapat menyampaikan data pasti mengenai peningkatan kunjungan wisatawan ke DI Yogyakarta selama libur Lebaran 2024. (*/Mey)