Pesisir Selatan, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan dia memastikan Kementerian PUPR akan membantu perbaikan prasarana umum yang rusak akibat bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebutkan dia bertanggungjawab untuk prasarana umum yang terdampak bencana banjir bandang.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menerangkan jika ada jalan, jembatan, sekolah, kantor dan fasilitas umum yang rusak, itu merupakan tanggung jawab dari Kementerian PUPR.
“Untuk pemukiman warga yang rusak, perbaikannya menunggu pendataan dari BNPB,” katanya.
Basuki Hadimuljono menjelaskan hal itu dikarenakan ada kategori yang rusak ringan, sedang hingga rusak berat.
Menurutnya, untuk pemukiman yang mengalami rusak ringan atau berat, perbaikannya dibantu stimulan.
“Sedangkan untuk yang kerusakannya berat, dapat dibantu dibangunkan kembali,” ucapnya.
Sementara itu, terkait dengan material banjir bandang yang menutupi akses jalan, Menteri PUPR mengatakan ditargetkan dapat dirampungkan dalam sepekan.
“Nantinya juga akan dilakukan penguatan untuk tebing-tebing di sungai,” ujarnya.
Dia menambahkan jika pihaknya belum menghitung biaya perbaikan.
“Kami kerjakan dahulu dan nantinya akan diaudit oleh BPK,” terangnya.
Dalam keterangannya, Basuki Hadimuljono mengungkapkan terdapat 2 kemungkinan penyebab atau pemicu dari banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Baca Juga:
Menjelang Bulan Ramadhan, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta Dilaporkan Masih Stabil
“Yang pertama, ada dugaan ilegal loginng, serta yang kedua kemungkinan dipicu oleh hujan ekstrem yang tidak mampu untuk ditampung,” jelasnya.
Menteri PUPR menyatakan jika kondisi geografis juga sangat berpengaruh, namunb, sebenarnya hutan yang ada di wilayah Sumatera Barat lebih baik dari daerah lainnya yang ada di Indonesia.
“Dahulu, saya sempat meninjau sebelum bencana terjadi, airnya bening dan itu memastikan jika catchment areanya baik,” ungkapnya.
Kabupaten Pesisir Selatan menjadi daerah yang terdampak parah bencana banjir bandang, yang mengakibatkan pemukiman warga rusak dan akses jalan nasional yang terputus.
Dilaporkan sekitar 74.000 jiwa sempat mengungsi karena bencana tersebut.
BPBD Sumatera Barat mencatat sebanyak 23 orang korban dilaporkan meninggal dunia dan 6 orang masih hilang. (*/Mey)