Banyuwangi, gemasulawesi – Menurut laporan, selama hari suci Nyepi yang jatuh pada tanggal 11 Maret 2024, penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, yang berada di Kabupaten Jembrana, Bali, serta sebaliknya akan dihentikan selama 24 jam.
Disebutkan jika hal tersebut dilakukan sebagai penghormatan terhadap hari suci Nyepi, terutama di Pulau Bali yang diketahui jika sebagian besar penduduknya memeluk agama Hindu.
Shelvy Arifin, yang merupakan Sekretaris PT ASDP Indonesia Ferry, menyatakan jika penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang berhenti pada hari Senin, tanggal 11 Maret 2024, dan dimulai pada pukul 00.00 WIB.
Baca Juga:
Tak Ada Pembangunan Sejak 2023, DPUPR Tanggapi Usulan dan Janjikan Hal Ini Kepada Kampung Long Ayan
Menurut Shelvy, untuk mengakomodasi pengguna jasa yang belum terangkut dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, kapal posko atau kapal ekstra akan dioperasikan hingga pukul 05.00 WITA, sebelum Pelabuhan Gilimanuk ditutup pada waktu tersebut.
“Layanan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang akan kembali normal setelah perayaan hari suci Nyepi,” katanya.
Dia menambahkan jika kapal pertama akan berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024, pukul 05.00 WIB.
Baca Juga:
Tak Hanya Silaturahmi, Ternyata Dubes Ceko dan CEO Skoda Grup Datangi Sulawesi Tengah Untuk Hal Ini
Lebih lanjut, Shelvy juga menyampaikan himbauannya agar para pengguna jasa memperhatikan jadwal operasional pelabuhan.
“Juga segera melakukan pembelian tiket jauh hari sebelum perjalanan dilakukan mengingat layanan pembelian tiket dapat dilakukan oleh para pengguna jasa hingga H-60 sebelum keberangkatan dilakukan,” ujarnya.
Shelvy juga menyampaikan jika ASDP telah mengintruksikan operator pelayaran yang beroperasi untuk memberitahukan informasi mengenai penutupan sementara aktivitas penyeberangan kepada para pengguna jasa.
Di sisi lain, 1 hari sebelum perayaan hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali menggelar upacara Melasti.
Upacara Melasti sendiri dilaksanakan mulai dari H-3 hingga H-1 hari raya Nyepi.
Dilaporkan jika upacara Melasti dilaksanakan mulai dari pura yang berada di desa masing-masing, kemudian dengan membawa benda-benda pustaka, seperti batara ke pinggir pantai, umat Hindu mengadakan sembahyang sebagai bentuk penyucian diri dan juga lingkungan.
Baca Juga:
Perusahaan Tambang Diduga Sebabkan Rumah Warga Terendam Banjir, IPMAPUS Lapor Polda Setempat
Upacara Melasti diketahui dilakukan di pantai atau danau dikarenakan kawasan pantai adalah kawasan suci dan juga air berperan sebagai penyucinya. (*/Mey)