Daerah, gemasulawesi - Menanggapi runtuhnya plafon Puskesmas Daerah Gunta, Wakil Bupati Berau, Gamalis, menjelaskan sebaiknya standar bangunan tidak diukur dengan kacamata pusat.
Ketidaksesuaian persyaratan spesifikasi bangunan di Berau diduga menjadi penyebab runtuhnya plafon bangunan Puskesmas Gunung Tabur beberapa waktu lalu sehingga mengakibatkan ditutupnya layanan kesehatan di Puskesmas tersebut.
Gamalis mengatakan pemerintah pusat melakukan kekeliruan dalam menentukan jenis bahan bangunan dan hanya berdasarkan sudut pandang pemerintah pusat, sedangkan setiap daerah mempunyai lokalitas yang berbeda-beda.
Diketahui, pembangunan Puskesmas Gunung Tabur sebenarnya mengikuti spesifikasi prototipe Kementerian Kesehatan RI untuk pembangunan gedung kesehatan.
Baca Juga:
Menang Pileg dan Raih 10 Kursi, Golkar Siap Geser Posisi Demokrat di DPRD Sulbar
Namun penggunaan gypsum pada plafon dinilai tidak tepat sehingga menyebabkan plafon puskesmas tersebut ambruk.
“Keputusan pengadaan barang untuk proyek pembangunan dilakukan oleh pemerintah pusat. Itu yang jadi acuan,” kata Gamalis.
Keadaan ini semakin diperparah dengan dibangunnya beberapa fasilitas kesehatan di beberapa kecamatan lainnya, diantaranya Puskesmas Segah, Teluk Bayur, dan Biduk-biduk.
Oleh karena itu, Wakil Gubernur merekomendasikan agar instansi terkait bertindak cepat untuk menghilangkan risiko kecelakaan di kemudian hari dengan mengganti plafon bangunan dengan bahan bangunan yang sesuai dengan kondisi cuaca Berau.
Baca Juga:
Perusahaan Tambang Diduga Sebabkan Rumah Warga Terendam Banjir, IPMAPUS Lapor Polda Setempat
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sari mengatakan pembenahan Puskesmas Gunung Tabur akan dilakukan melalui transisi anggaran yang diterapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan tahun ini.
Sebelum melakukan hal tersebut, pihaknya terlebih dahulu menginventarisasi plafon dan memeriksa plafon lain yang akan runtuh untuk menghindari kejadian serupa.
“Oleh karena itu, diarahkan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi plafon yang masih berisiko. Perbaikannya akan dimasukkan dalam APBD Perubahan,” ujarnya.
Untuk mengatasi batasan tersebut, dana yang sebelumnya digunakan untuk memelihara puskesmas dalam bentuk penanganan darurat yang insidental.
Baca Juga:
Pengendara Tewas Usai Terlindas Truk Karena Salip Kendaraan di Depannya, Begini Kronologinya
Masalah ini menjadi perhatian untuk membenahi permasalahan pada pelayanan kesehatan di beberapa wilayah agar berjalan normal kembali.
Perihal ambruknya plafon tersebut, Gamalis mendapat laporan dari Kepala Puskesmas Gunung Tabur, bahwa pelayanan tetap berjalan seperti biasa untuk penanganan rawat jalan bagi masyarakat. (*/Dila)