Banten, gemasulawesi – BMKG melaporkan jika gempa bumi dengan magnitudo 5,7 mengguncang Bayah yang terletak di Provinsi Banten pada hari Minggu, tanggal 25 Februari 2024, pukul 20.07 WIB.
Menurut BMKG, gempa terjadi dengan lokasi 7,61 derajat lintang selatan dan 105,90 bujur timur atau sekitar 85 kilometer barat daya Bayah, Banten, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer.
BMKG menyatakan jika gempa yang melanda Bayah, Banten, tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga:
Sulit Peroleh Air Bersih, Korban Banjir Demak Harus Antre untuk Dapatkan Pasokan dari Relawan
“Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin dapat terjadi,” tulis mereka.
Hingga kini, dilaporkan jika BMKG masih melakukan asesmen terhadap wilayah yang terdampak gempa Bayah.
Selain itu, sampai sekarang, belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Di sisi lain, BPBD Kota Sukabumi menyebutkan jika hingga malam tadi, belum ada laporan kerusakan yang mereka terima terkait kerusakan bangunan di Kota Sukabumi akibat gempa bumi di Kabupaten Bayah, Banten.
Kepala BPBD Sukabumi, Novian Rahmat, mengatakan jika untuk memantau dampak gempa bumi, pihaknya telah membentuk 2 tim, yang masing-masing bertugas untuk melakukan survei langsung di lapangan, sedangkan tim yang lainnya memantau situasi melalui komunikasi radio.
“Getaran gempa bumi terasa cukup kuat dan menyebabkan sebagian warga Kota Sukabumi merasakan kepanikan,” katanya.
Novian menambahkan jika tim tanggap darurat yang telah siaga langsung melakukan pemantauan di lapangan segera.
Menurut Novian, petugas penanggulangan bencana masih berpatroli ke pemukiman-pemukiman warga untuk melakukan evaluasi terhadap dampak getaran gempa terhadap bangunan-bangunan yang ada di wilayah Kota Sukabumi.
“BPBD Kota Sukabumi juga melakukan koordinasi dengan aparat pemerintahan setempat untuk mempercepat proses penilaian situasi,” ujarnya.
Baca Juga:
Terjang Banjir Selutut Orang Dewasa, Warga Demak Antusias Mengikuti Pemilu Susulan
Novian memaparkan hal tersebut dilakukan terutama di tingkat keluarahan dengan harapan jika terdapat temuan atau laporan kerusakan akibat gempa, maka penanganan dapat dilakukan dengan cepat.
“Pihak kami tetap waspada, tetapi hingga sekarang, kami belum menerima laporan resmi yang berkaitan dengan kerusakan bangunan, baik dari saluran komunikasi radio atau dari para petugas yang berada di lapangan,” jelasnya. (*/Mey)