Adu Kuat Strategi Politik “Rusdi Mastura Vs Longki Djanggola” Jilid II

<p>Ilustrasi</p>
Ilustrasi

Berita Sulawesi tengah, gemasulawesi- Bukan rahasia dua kekuatan besar yang akan kembali bertarung di Pilgub Sulawesi tengah (Sulteng) tahun 2020 adalah pertarungan adu kuat strategi politik Rusdi Mastura (Cudi) vs Longki Djanggola jilid II.

Pada pemilihan gubernur sulteng di tahun 2015 diketahui perebutan kursi nomor satu Sulteng terjadi head to head Rusdi Mastura VS Longki Djanggola. Adu strategi politik dua tokoh berpengaruh di Sulteng tersebut akhirnya dimenangkan petahana Longki Djanggola dengan perolehan suara 54,52 persen dan 45,48 persen untuk Rusdy Mastura.

Kejadian lima tahun silam itu tentu akan sangat sulit terjadi kembali, pasalnya kali ini pertarungan head to head pilgub Sulteng 2020 strategi politik Longki Djanggola hanya diwakili oleh Hidayat Lamakarate.

Walaupun kemampuan birokrasi seorang Hidayat Lamakarate tidak diragukan tapi pengalaman politik yang masih minim menjadi salah satu penentu dalam memenangkan pertarungan kali ini.

Bagaimana dengan pengalaman birokrasi dari seorang Rusdi Mastura? Tentu tidak ada yang meragukan itu, politikus satu ini pernah dua kali menjabat sebagai walikota Palu selama dua periode.

Berbekal dua periode sukses menjabat walikota Palu kemampuan birokrasi Rusdi Mastura yang mumpuni, tidak kalah dengan Hidayat Lamakarate yang meniti karir sebagai seorang ASN.

Dari beberapa penilaian tersebut, diatas kertas Rusdi Mastura mengungguli Hidayat Lamakarate. Namun demikian apakah peluang menang dari Hidayat Lamakarate menjadi kecil? Tentu Rusdi Mastura tidak akan menganggap remeh pertarungan head to head kali ini.

Walaupun Hidayat Lamakarate terbilang masih minim pengalaman dalam politik tentu Rusdi mastura tidak akan mengabaikan keberadaan dukungan Longki Djanggola terhadap kubu saingannya.

Lima tahun silam, Rusdi mastura sempat bertarung head to head melawan Longki Djanggola yang saat itu sebagai petahana, walaupun kalah dalam pertarungan politik saat itu, Rusdi mastura dinilai hebat sejumlah kalangan.

Pasalnya, saat resmi menyatakan maju sebagai Calon Gubernur Sulteng Rusdi mastura lima tahun silam hanya memiliki waktu kurang lebih 8 bulan saja untuk mensosialisasikan diri.

Berbekal 8 bulan itu Rusdi mastura mampu meraih perolehan suara 45,48 persen berdasarkan rekapitulasi akhir dari KPU Provinsi.

Berbekal pengalaman itu, kali ini Rusdi mastura tidak mau kecolongan lagi, jauh sebelum pertarungan politik Pilgub tahun 2020 dimulakan, calon gubernur satu ini telah melakukan road show memperkuat basis massanya.

Belum lagi diketahui dibelakang Rusdi mastura ada H Ahmad Ali yang dipastikan memperkuat basis massa dari Rusdi mastura untuk memenangkan pertarungan politik.

H Ahmad Ali diketahui salah seorang tokoh politik berpengaruh di Sulawesi tengah setelah Rusdi mastura dan Longki Djanggola diantara tokoh politik lainnya.

Baca Juga: Diduga Solar Tersuplai ke Tambang Emas Ilegal Parimo

Unjuk kekuatan H Ahmad Ali dalam All out memenangkan Rusdi mastura dibuktikan dengan merapatnya 11 partai dalam memberikan dukungan untuk pemenangan Pilgub tahun 2020.

Merapatnya 11 partai itu berkoalisi dengan Partai Nasdem sebagai partai pengusung utama, menjadi bukti kuat kepiawaian H Ahmad Ali dalam mengambil peran mengamankan posisi dukungan partai.

Peta politik Pilgub Sulteng semakin jelas dan menarik untuk diikuti, adu gengsi dan kekuatan politik dipastikan mewarnai Pilgub Sulteng.

Pertarungan dua kekuatan besar ini akhirnya memberikan imbas buruk pada pasangan Anwar Hafid dan Sigit Purnomo said (Pasha). Dua Paslon bakal calon Gubernur Sulteng ini terpaksa tidak dapat mencalonkan diri. Karena tidak dapat memenuhi persyaratan KPU paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD.

Sebelumnya, 11 partai politik koalisi pengusung mendeklarasikan pasangan Rusdi Mastura- Ma’mun Amir sebagai bakal calon gubernur-wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) di Pilkada 2020. Sepuluh partai politik tersebut adalah NasDem, PAN, Hanura, Partai Garuda, PKB, Perindo, Golkar, PKS, PPP, Demokrat dan PRD.

Sedangkan Hidayat Lamakarate yang maju bersama Bartholomeus Tandigala diusung koalisi Gerindra dan PDI-Perjuangan dengan total 12 kursi di DPRD Sulteng. Selain itu, pasangan ini didukung Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang (PBB) dan PSI.

Bagaimana dan siapa pemenang pertarungan strategi politik Rusdi mastura Vs Longki Djanggola jilid II? Kita tunggu saja prosesnya. Semoga Pilgub berjalan damai, jujur dan adil.

Mari kita sukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini dengan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk mengangkat derajat warga Sulawesi tengah.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong Jadi Tersangka

Laporan: Muhammad Irfan Mursalim/catatan redaksi

...

Tags

Artikel Terkait

wave

Dua Kontestan Pilgub Sulteng 2020 Daftar ke KPU

Dua kontestan pasangan pada Pilgub Sulteng 2020, secara resmi daftar ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU Sulteng.

Rusbi Hamid: Pilkada Majene 2020, Warga Butuh Pemimpin Baru

Tokoh masyarakat Rusbi Hamid menyebut pada Pilkada Majene Sulbar 2020, warga membutuhkan sosok pemimpin baru.

Maju Pilgub Sulteng 2020, Hidayat Lamakarate Mundur dari Sekprov

Maju pada perhelatan Pilgub Sulteng 2020, Hidayat Lamakarate resmi mengundurkan diri dari ASN pada jabatan Sekretaris pemerintah provinsi (Sekprov).

31 Siswa KAT Parimo Lolos Masuk Untad Palu

Sebanyak 31 siswa dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kabupaten Parimo Sulteng berhasil lolos masuk Universitas Tadulako Kota Palu.

Gerbong Besar Pasangan Rusdi Mastura di Pilgub Sulteng 2020

Pasangan Rusdi Mastura-Ma’mun Amir membawa gerbong besar untuk start terdepan mendeklarasikan diri maju di Pilgub Sulteng 2020.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;