Segala Macam Koreksi Akan Menjadi Masukan, Menteri Dalam Negeri Sepakat Sistem Terkait Pemilu Perlu untuk Dikaji Ulang

Ket. Foto: Menteri Dalam Negeri Sepakat Sistem Terkait Pemilu Perlu untuk Dikaji Ulang
Ket. Foto: Menteri Dalam Negeri Sepakat Sistem Terkait Pemilu Perlu untuk Dikaji Ulang Source: (Foto/Instagram/@titokarnavian)

Politik, gemasulawesi – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sepakat jika sistem terkait dengan Pemilu perlu untuk dikaji ulang.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, setelah mendengarkan pembahasan rapat evaluasi Pemilu yang dilakukan bersama dengan Komisi II DPR.

Menurut Menteri Dalam Negeri, segala macam koreksi akan menjadi masukan.

Baca Juga:
Khususnya untuk Memetakan Kekayaan Laut Dalam hingga Potensi Bencana, Luhut Sarankan Prabowo Membeli Kapal Riset dengan Alat Canggih

“Semua masukan dan saran yang diberikan yang berkaitan dengan evaluasi Pemilu akan kami catat,” katanya.

Menurutnya, saran tersebut juga menjadi masukan untuk pihaknya.

Tito mengungkapkan itu untuk nantinya dikaji bersama dengan para ahli dengan menggunakan kajian ilmiah.

Baca Juga:
Apresiasi Aspirasi Masyarakat, Grace Natalie Sebut Kaesang Pangarep Telah Cukup Umur untuk Maju dalam Pilkada Level Kabupaten atau Kota

Dia menambahkan pada intinya, pihaknya sepakat ada desain ulang untuk sistem Pemilu.

“Semua itu belajar dari Pemilu sebelumnya, dimana yang baik akan dipertahankan dan yang buruk akan kami perbaiki,” ujarnya.

Tito menerangkan dinamika proses demokrasi yang terjadi adalah pengaruh dari proses politik setelah Reformasi tahun 1998.

Baca Juga:
Termasuk Latihan Perang Bersama, Prabowo Dilaporkan Membahas Kerja Sama di Bidang Pertahanan saat Bertemu Presiden UEA

“Bangsa Indonesia telah memilih untuk menjalankan sistem demokrasi liberal, namun, sistem itu dinilai kurang baik jika dilakukan penerapannya di negara seperti Indonesia yang masyarakatnya sebagian besar adalah golongan menengah ke bawah,” paparnya.

Dia melanjutkan bahwa untuk itu, Kemendagri ke depannya akan menggelar sejumlah forum diskusi yang berkaitan dengan permasalahan sistem kepemiluan.

Tito Karnavian menyebutkan perbaikan sistem Pemilu melalui RUU jangan sampai pada akhirnya bersifat kejar tayang dan memberikan dampak yang kurang baik untuk bangsa Indonesia.

Baca Juga:
Beri Peringatan, Gerindra Tegaskan Pihak yang Memiliki Niat Jahat untuk Tidak Memanfaatkan Kekuasaan Prabowo Sebagai Bunker

“Meskipun begitu, terlepas dari sejumlah persoalan yang ada, Kemendagri mempunyai pandangan jika Pemilu tahun 2024 kemarin berjalan dengan kondusif dan juga aman,” ungkapnya.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia, tidak menampik jika dia mendengar isu adanya politik transaksional hingga ke tingkat bawah.

Menurut Doli, hal itu timbul dikarenakan adanya preseden dari tingkatan yang berada di atasnya.

Baca Juga:
Menjadi yang Terakhir, Baik Buruknya Pansel Capim KPK Bentukan Presiden Jokowi Disebutkan Akan Berimbas pada Pemerintahan Prabowo

Dia mengatakan semua dapat dikarenakan sebab akibat, soal transaksional, perilaku menyimpang.

“Yang berarti ada kebutuhan,” tandasnya.

Sebelumnya, Mendagri diketahui menargetkan realisasi APBN di bulan Mei 2024 dapat mencapai hingga 40 persen. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Ada Beberapa Nama yang Dikaji, Gerindra Pertimbangkan Bobby Nasution untuk Maju dalam Pilkada Sumatera Utara

Gerindra mempertimbangkan Bobby Nasution untuk maju dalam Pilkada Sumatera Utara pada bulan November mendatang.

Akui Sepakat dengan Pernyataan Jangan Ganggu, Demokrat Nilai Prabowo Akan Terbuka Jika Ada yang Memiliki Gagasan Besar untuk Bangsa

Partai Demokrat menilai Prabowo Subianto akan terbuka jika ada yang memiliki gagasan besar untuk bangsa Indonesia.

Terkait Pernyataan Prabowo Mengenai Jangan Mengganggu Jika Enggan Bekerja Sama, PPP Sebut Menganggapnya Sebagai Imbauan

PPP menyampaikan pernyataan Prabowo mengenai jangan mengganggu adalah imbauan dari Presiden terpilih Indonesia.

Terkait Peluang Duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta, Pakar Sebut Menyatukan Keduanya Merupakan Eksperimen yang Berani

Pakar menyatakan menyatukan Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta merupakan eksperimen yang berani.

Ada Peluang Terbentuknya Koalisi, Pakar Sebut Ridwan Kamil Memiliki Potensi Diusung di Pilgub Jakarta oleh PAN, Gerindra dan Golkar

Pakar menyampaikan Ridwan Kamil memiliki potensi diusung oleh PAN, Golkar dan Gerindra dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.

Berita Terkini

wave

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah mempercepat program prioritas nasional, mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, hingga revitalisasi tambak.

Prabowo Perluas Program Sekolah Rakyat untuk Kelompok Ekonomi Lebih Luas

Presiden Prabowo merencanakan pembangunan 500 Sekolah Rakyat, memperluas sasaran dari desil 1-2 hingga 5 demi pemerataan pendidikan.

PA Jakarta Barat Batalkan Perkawinan WNI dengan WNA Arab Saudi

Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan JPN, lindungi WNI korban KDRT, dan pastikan perkawinan dibatalkan secara sah.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Kuota Haji, Nama Khalid Basalamah Disorot

KPK menyelidiki dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, menyoroti peran Khalid Basalamah serta kejanggalan pembagian kuota tambahan.

KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI

KPK memanggil Irni Palar dan menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pengadaan mesin EDC senilai Rp2,1 triliun.


See All
; ;