Nasional, gemasulawesi – Sebelumnya, dikabarkan jika Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang dilakukan Kementerian Pertahanan ke KPK pada hari Selasa kemarin, tanggal 13 Februari 2024.
Mengenai kabar tersebut, juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan jika laporan yang diajukan tersebut merupakan bentuk dari kampanye hitam.
Dahnil Anzar Simanjuntak menekankan jika pembelian pesawat Mirages 2000-5 tersebut telah dibatalkan.
“Laporan tersebut sejujurnya tidak memiliki objek yang jelas,” katanya.
Dahnil menerangkan jika tindakan pelaporan tersebut bersifat politis.
Lebih lanjut, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan saran untuk Koalisi Masyarakat Sipil untuk jujur menyatakan jika mereka adalah bagian dari tim sukses.
“Ini mengingat sikap mereka yang cenderung untuk memihak ke salah satu pasangan calon tertentu,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dahnil memaparkan jika tidak ada transaksi pembelian pesawat Mirage dari Qatar.
“Semua tudingan yang ditujukan, termasuk dengan dugaan suap, sebenarnya tidak memiliki dasar karena tidak pernah ada pembelian pesawat Mirage yang terjadi,” jelasnya.
Baca Juga:
Hari Ketiga Masa Tenang, Alat Peraga Kampanye di Jakarta Terlihat Telah Dibersihkan
Dia menegaskan jika itu semua adalah ‘ghaib’ karena semua itu tidak ada.
Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut juga mengungkapkan keanehannya terkait dengan Koalisi Masyarakat Sipil yang meminta Kementerian Pertahanan untuk membuka data pembelian dari pesawat Mirage.
“Sebenarnya data pembelian apa, karena pembelian pesawat juga tidak ada, yang ada adalah kontrak yang tidak efektif,” terangnya.
Dahnil Anzar Simanjuntak juga mengakui dia mendapatkan ancaman yang ditujukan kepada dirinya melalui pesan WhatsApp dari orang yang tidak dikenal atau OTK.
Disebutkan jika ancaman tersebut dikarenakan Dahnil melakukan klarifiksi untuk kasus dugaan korupsi pembelian pesawat Mirage yang diketahui menyeret nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Menurut Dahnil, pesan tersebut diterimanya pada pukul 01.37 WIB pada tanggal 13 Februari 2024.
“Ketika saya mau salat subuh selesai, saya membuka pesan, ternyata ada pesan yang seperti itu yang masuk ke saya,” bebernya. (*/Mey)