Kasus Alami Kenaikan, Menkes Sebut Masih Di Bawah Level 1 Pandemi Virus Covid 19 yang Ditetapkan WHO

Ket. Foto: Menkes Menyatakan Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Berada di Bawah Level I Pandemi Virus Covid 10 yang Ditetapkan WHO (Foto/Pixabay/@TheDigitalArtist) Source: (Foto/Pixabay/@TheDigitalArtist)

Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 22 Desember 2023, dalam konferensi pers yang ditayangkan di Youtube Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan jika kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan peningkatan kasus Covid-19 terjadi dalam beberapa minggu terakhir dalam rentang bulan November hingga Desember.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kasus Covid-19 per tanggal 21 Desember 2023 sekitar 453 kasus baru.

Baca Juga: Nyatakan Telah Selesai, Dewan Pengawas KPK Akan Dibacakan Putusan Sidang Etik Firli Bahuri Hari Rabu Pekan Depan

“Untuk kasus Covid-19 yakni sebanyak 2.761,” katanya.

Namun, Budi menyampaikan jika jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang saat ini meningkat masih di bawah level 1 pandemi virus Covid-19 yang telah ditetapkan oleh WHO.

“Menurut WHO, level 1 pandemi Covid-19 adalah 56.000 kasus aktif per minggu,” ujarnya.

Baca Juga: Posting Ucapan Selamat Hari Ibu, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Mengingat Kasih Sayang Mereka

Saat ditanyakan mengenai tingkat keparahan, Budi menjelaskan itu terdapat di level minim yang terbukti dari rendahnya BOR (Bed Occupation Rate).

BOR sendiri adalah persentase pemakaian tempat tidur di rumah sakit.

Data terbaru Kementerian Kesehatan menyatakan terdapat 9 kasus kematian yang diakibatkan oleh kasus Covid-19.

Baca Juga: Dikawal Polisi dan TNI, Warga Pidie Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Halaman Gedung DPRD

Diketahui jika kasus-kasus kematian tersebut dikarenakan pasien memiliki komorbid atau penyakit penyerta, seperti misalnya penyakit jantung ataupun stroke.

Budi memaparkan jika kondisi saat ini masih dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan yang tidak seperti dahulu saat pandemi terjadi.

“Kenaikan kasus Covid-19 ini diketahui penyebabnya adalah masuknya varian JN.1 yang merupakan subvarian baru virus Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga: Firli Bahuri Ajukan Pengunduran Diri, ICW Minta Penerbitan Keppres Ditunda hingga Proses Sidang Etik Selesai

Menkes menerangkan jika hingga minggu kedua bulan Desember 2023, Kementerian Kesehatan telah melakukan penelusuran terhadap 77 sampel kasus Covid-19.

Untuk hasilnya, dari 77 sampel yang diteliti, terdapat kasus subvarian JN.1 yang jumlahnya mencapai 43%.

“Sekitar 16% merupakan subvarian XBB 1.16 dan 12% yang lainnya adalah kasus Covid-19 untuk subvarian XBB 1.9.1,” tuturnya.

Baca Juga: Firli Bahuri Mengundurkan Diri, MAKI Sebut Layak untuk Ditangkap dan Ditahan

Budi Gunadi Sadikin membeberkan jika untuk JN.1. dan XBB adalah subvarian dari Omicron.

“Jika diibaratkan, Sars Cov 1 itu adalah kakeknya, maka Omicron itu adalah ayahnya, maka JN.1 dan XBB merupakan anaknya,” tandasnya.

Meskipun begitu, Kemenkes memperkirakan jika kasus Covid-19 diprediksi mencapai puncaknya di bulan Januari 2024. (*/Mey)

Bagikan: