Nasional, gemasulawesi - Untuk mendorong peningkatan kemandirian masyarakat, pemerintah dijadwalkan meluncurkan program nasional bernama Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Klaten, Jawa Tengah.
Program KDMP disusun sebagai motor penggerak perekonomian berbasis komunitas desa dan kelurahan, dengan tujuan memperkuat ekonomi dari akar rumput.
Inisiatif ini membuka ruang kolaborasi antara masyarakat, instansi pemerintah, dan badan usaha milik negara dalam satu wadah terpadu.
Fokus utama program ini adalah menjamin distribusi kebutuhan pokok, mulai dari gas LPG, pupuk, bahan pangan, hingga layanan kesehatan seperti apotek dan klinik, termasuk juga akses terhadap layanan keuangan digital.
Baca Juga:
Gus Ipul Tegaskan Orang Tua Bebas Kunjungi Anak di Sekolah Rakyat
Sebagai bentuk dukungan terhadap integrasi program, Kementerian Kesehatan juga ambil peran dengan menghadirkan Klinik dan Apotek Desa yang nantinya akan menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem koperasi tersebut.
Program ini merupakan tindak lanjut nyata dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang menekankan percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai fondasi dalam mewujudkan kemandirian di bidang pangan dan kesehatan.
Salah satu fokus utamanya adalah menghadirkan layanan kesehatan yang menjangkau langsung masyarakat desa agar lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan.
Langkah ini juga dipandang sebagai strategi penting untuk membentuk desa yang sehat, mandiri, dan mampu bersaing secara berkelanjutan.
Baca Juga:
Spesifikasi Redmi 15C dari Xiaomi Terbocorkan: Terlalu Bagus untuk Menjadi Kenyataan?
Kementerian Kesehatan bersama para mitra strategis kini sedang mempercepat proses pembangunan Apotek Desa di 103 lokasi percontohan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Ke depan, kami akan lebih intens berkomunikasi dengan para kepala desa,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat finalisasi peluncuran KDMP di Gedung Kemenko Bidang Pangan.
Progres pembangunan Apotek Desa dalam program KDMP menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, di mana sebagian besar dari 103 lokasi yang direncanakan kini sudah berada pada tahap akhir sebelum beroperasi.
Keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi berbagai kementerian yang saling bersinergi, memperkuat kesiapan dan kelancaran pelaksanaan program di lapangan.
“Kami menerima dukungan dari Kementerian Pertahanan berupa hibah obat-obatan strategis yang akan memperkuat layanan kesehatan dasar di desa,” ujar Menteri Kesehatan.
Obat-obatan yang didistribusikan mencakup Paracetamol sebanyak 11.537.180 tablet, Asam Mefenamat sebanyak 4.716.981 kaplet, serta Cefadroxil sejumlah 1.200.000 kapsul.
Jenis obat yang disalurkan meliputi penurun demam, pereda peradangan, dan antibiotik, sebagai langkah untuk menjamin pemerataan akses layanan farmasi dasar hingga ke wilayah desa terpencil.
Program ini lahir dari sinergi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, pelaku industri farmasi, dan koperasi tingkat desa.
Baca Juga:
Kemenag Sulteng Tekankan Validasi Jabatan ASN Sesuai PMA 32 Tahun 2024
Tujuannya adalah untuk mengatasi ketimpangan dalam akses layanan kesehatan serta memperkuat jaringan pelayanan hingga menjangkau daerah-daerah yang paling sulit diakses.
Kehadiran program KDMP menandai langkah strategis dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan dan ekonomi di tingkat lokal, sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan antarwilayah.
Program ini juga bertujuan mendorong keterlibatan langsung masyarakat desa dalam upaya menjaga kesehatan serta memperkuat kemandirian ekonomi, sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. (*/Zahra)