Negosiasi Tarif dengan AS, Menko Airlangga Sebut Indonesia akan Tingkatkan Impor Produk Pertanian dari Amerika Serikat

Potret Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Bapak Howard Lutnick
Potret Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Bapak Howard Lutnick Source: (Foto/Instagram/@airlanggahartarto_official)

Nasional, gemasulawesi - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah memulai langkah konkret untuk merundingkan penyesuaian tarif impor dengan Amerika Serikat.

Dalam sebuah pertemuan bilateral, Airlangga bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, guna membahas upaya menuju perdagangan yang lebih adil dan seimbang antara kedua negara.

Pertemuan tersebut menjadi momen penting dalam menjajaki jalur diplomasi ekonomi antara Indonesia dan mitra dagangnya di kawasan Amerika Utara.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan proposal negosiasi tarif yang berisi penawaran nyata dari sisi perdagangan.

Baca Juga:
Puan Maharani Tak Setuju dengan Usulan Merelokasi Warga Palestina, Serukan Gaza Dibangun Kembali dengan Keadilan

Airlangga menegaskan bahwa Indonesia siap meningkatkan volume pembelian produk dari AS sebagai bentuk komitmen dalam menyeimbangkan defisit perdagangan yang selama ini menjadi perhatian Amerika Serikat.

Beberapa produk yang masuk dalam daftar prioritas untuk ditingkatkan impornya oleh Indonesia antara lain adalah produk energi seperti crude oil, LPG, dan gasoline.

Selain energi, Indonesia juga membuka peluang peningkatan impor produk pertanian dari AS, seperti kedelai, bungkil kedelai, dan gandum.

Ketiga komoditas tersebut merupakan bahan pangan dan pakan penting yang selama ini sudah diimpor.

Baca Juga:
Mahfud MD Nilai Kasus Korupsi yang Dibawa ke Pengadilan akan Menjadi Sebuah Korupsi Baru, Begini Contohnya

"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," kata Menko Airlangga dalam keterangannya Minggu 20 April 2025.

Dalam pertemuan itu pula, Airlangga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama di sektor critical minerals, yang selama ini menjadi perhatian strategis kedua negara.

Selain itu, pemerintah juga membuka ruang bagi peningkatan investasi dari pihak AS, khususnya pada sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi tinggi dan energi terbarukan.

Di samping itu, Indonesia juga menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan hambatan non-tariff barrier (NTB) yang selama ini menjadi kendala bagi pengusaha Amerika Serikat yang berinvestasi atau melakukan ekspor ke Indonesia.

Baca Juga:
Soal Perkembangan RUU Perampasan Aset, Bamsoet Sebut Menunggu Keputusan Politik dari Parpol di Parlemen

Respons positif datang dari pihak AS. Howard Lutnick mengapresiasi isi proposal dan niat baik Indonesia untuk memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan.

Ia menilai bahwa penawaran dan permintaan Indonesia bersifat konkret serta memiliki nilai timbal balik yang jelas dalam konteks hubungan bilateral.

Lebih lanjut, Lutnick menyepakati target penyelesaian negosiasi dalam 60 hari mendatang.

Ia bahkan menyarankan agar kedua negara segera menyusun jadwal pembahasan teknis secara lebih rinci bersama Departemen Perdagangan AS (DoC) dan United States Trade Representative (USTR).

Hal ini dinilai sebagai langkah awal yang penting untuk merancang skema kerja sama tarif yang komprehensif dan berkelanjutan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Puan Maharani Tak Setuju dengan Usulan Merelokasi Warga Palestina, Serukan Gaza Dibangun Kembali dengan Keadilan

Ketua DPR RI, Puan Maharani menolak usulan relokasi warga Palestina ke wilayah lain, Puan dukung bangun kembali Gaza

Mahfud MD Nilai Kasus Korupsi yang Dibawa ke Pengadilan akan Menjadi Sebuah Korupsi Baru, Begini Contohnya

Mahfud MD menilai bahwa kasus korupsi di Indonesia yang dibawa ke ranah pengadilan berpotensi menghasilkan kasus korupsi baru

Mendikdasmen RI Bakal Meminta Guru Libur Mengajar Sehari Guna Ikut Pelatihan dengan BPMP, Begini Alasannya

Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti mengatakan bahwa para guru bakal diminta untuk mengikuti pelatihan dengan BPMP guna tingkatkan kualitas

Soal Perkembangan RUU Perampasan Aset, Bamsoet Sebut Menunggu Keputusan Politik dari Parpol di Parlemen

Anggota DPR, Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa RUU Perampasan Aset menunggu keputusan politik dari partai politik di parlemen

Kesaksian Wartawan Sebut Jokowi Berambut Gondrong di Foto Ijazah SMA, Dokter Tifa: SMA Mana yang Mengizinkan?

Pegiat medsos, Dokter Tifa mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi usai wartawan sebut Jokowi berambut gondrong dalam foto di ijazah SMA

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.


See All
; ;