Nasional, gemasulawesi - Sekretariat Presiden merespons cepat viralnya video yang menampilkan sebuah ambulans dihentikan oleh polisi untuk memberi jalan pada iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo di Sampit, Kalimantan Tengah.
M Yusuf Permana, Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, menegaskan bahwa menurut Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, ambulans harus diberi prioritas utama untuk akses jalan dan tidak boleh dihentikan.
"Pada dasarnya, SOP kami untuk ambulans adalah memberikan prioritas utama terhadap jalan atau akses yang tidak boleh dihambat, termasuk juga diantaranya seperti mobil pemadam kebakaran," kata Yusuf dalam keterangannya.
Yusuf menjelaskan bahwa dalam setiap kunjungan kerja Presiden, tim pengamanan selalu diberi arahan untuk memastikan ambulans dan kendaraan darurat lainnya dapat melaju tanpa hambatan.
Meskipun demikian, kejadian di Sampit menunjukkan adanya kesalahan dalam penanganan situasi di lapangan.
Di mana ambulans terpaksa menghentikan perjalanan sementara untuk memberi jalan pada kendaraan yang membawa Presiden.
"Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut dan akan selalu mengingatkan kembali kepada semua jajaran pengamanan," kata Yusuf dalam pernyataannya.
Kontroversi ini berawal setelah video yang menunjukkan sebuah ambulans dihentikan oleh polisi untuk memberi jalan pada iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo di Sampit, Kalimantan Tengah, menjadi viral di media sosial.
Insiden ini memicu reaksi publik yang mendalam terkait prioritas akses jalan bagi kendaraan darurat.
Pada Rabu, 26 Juni 2024, ambulans sedang dalam perjalanan dengan seorang pasien yang sedang sakit di dalamnya, dan berhenti di depan RSUD Dr. Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Saat itulah, ambulans diharuskan berhenti dan mematikan sirene untuk memberi jalan pada iring-iringan mobil Presiden Jokowi yang sedang melintas.
Seorang pengguna media sosial dengan nama akun @NinzExe07 mengunggah video dari dalam ambulans.
Dalam video tersebut, ia menunjukkan pasien yang sedang dalam kondisi kritis, didampingi keluarganya.
Sementara mereka harus menunggu di pinggir jalan agar mobil presiden bisa melintas dengan lancar.
Reaksi publik terhadap video ini sangat beragam, dengan banyak yang mengekspresikan keprihatinan akan prioritas keselamatan pasien dalam situasi darurat seperti ini.
Kini respons yang cepat dari Sekretariat Presiden diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap citra pelayanan publik dan menegaskan pentingnya koordinasi yang baik dalam situasi darurat di seluruh Indonesia. (*/Shofia)