Tak Bisa Berbuat Banyak, Kemenkes Hanya Bisa Prihatin dengan Nasib 249 Nakes yang Dipecat Bupati Manggarai Usai Demo Tuntut Kenaikan Gaji

Kemenkes menanggapi viralnya kasus pemecatan ratusan nakes oleh Bupati Manggarai usai demo, mengaku tak bisa berbuat banyak.
Kemenkes menanggapi viralnya kasus pemecatan ratusan nakes oleh Bupati Manggarai usai demo, mengaku tak bisa berbuat banyak. Source: Foto/Ilustrasi/Pexels.com

Nasional, gemasulawesi - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan hanya bisa berempati atas pemecatan ratusan tenaga kesehatan non-ASN yang dilakukan oleh Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur. 

Pemecatan ini menjadi sorotan setelah Bupati Heribertus Nabit menyatakan bahwa keluhan para tenaga kesehatan mengenai gaji kecil yang disampaikan dengan demo kepada DPRD menjadi salah satu alasan pemecatan.

Sebanyak 249 tenaga kesehatan non-ASN yang diberhentikan merupakan Tenaga Pendukung Pelayanan Kesehatan (TPPK) yang bertugas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). 

Mereka terbagi dalam tiga kategori: Tenaga Harian Lepas, Tenaga Pendukung, dan Tenaga Penunjang Kesehatan. 

Baca Juga:
Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Majelis Umum PBB, Menlu Retno Marsudi Lakukan Pembahasan tentang Persoalan Palestina

Yang menyedihkan, meskipun mereka telah dipecat sejak 1 April 2024, gaji untuk periode Januari hingga Maret belum juga dibayarkan.

Kendati demikian, Kemenkes RI tidak memiliki kewenangan untuk campur tangan dalam keputusan tersebut. 

"Pemecatan ini merupakan wewenang bupati, kami tidak bisa mengintervensi. Namun, kami menyarankan agar ke depan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi," ujar dr. Zubaidah Elvia, Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Kemenkes RI.

Dr. Zubaidah menambahkan bahwa Kemenkes sangat prihatin dengan situasi pemecatan tanpa gaji ini. 

Baca Juga:
Dibuka dengan Pertemuan Tingkat Kepala Negara, Presiden Jokowi Dilaporkan Memimpin World Water Forum di Bali pada Hari Ini

"Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Manggarai untuk memahami permasalahan secara mendalam," ungkapnya. 

Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa para tenaga kesehatan yang dipecat sudah bertemu dengan Bupati.

Dia berharap Bupati Heribertus Nabit dapat mempertimbangkan kembali keputusannya dan mencari solusi terbaik. 

"Kami menyarankan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang," tambahnya.

Baca Juga:
Tuntut Pemilihan Umum Dini, Warga Penjajah Israel Melakukan Unjuk Rasa di Yerusalem Barat Menuntut Penggulingan Pemerintahan Netanyahu

Kemenkes juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi para tenaga kesehatan yang dipecat tersebut. 

"Mereka telah bekerja bertahun-tahun dengan gaji di bawah standar, ini sangat memprihatinkan. Kita harus melihat masalah ini dari berbagai aspek, bukan hanya dari sudut pandang pegawai tetapi juga dari sisi pemerintah. Perlu dikaji kenapa anggaran dan perencanaannya tidak mampu mencukupi kebutuhan gaji," tegas Zubaidah.

Dalam rangka kunjungan kerja ke Ruteng, ibukota Manggarai, NTT, Ombudsman RI dan pejabat Kemenkes juga dijadwalkan bertemu dengan Bupati Heribertus Nabit. 

"Kita tunggu audiensi dengan Bupati dulu. Kita harus mendengar dari pihak pemerintah daerah," kata Robert sambil cepat-cepat menuju kendaraan.

Baca Juga:
Totalnya Kini Lebih dari 8 Ribu Orang, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menahan 18 Warga Palestina di Tepi Barat

Diharapkan, pertemuan ini dapat menemukan solusi terbaik bagi para tenaga kesehatan yang telah dipecat dan memperbaiki sistem kepegawaian serta penggajian di daerah tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Meski Sudah Bertemu dan Sampaikan Permintaan Maaf, Bupati Manggarai Tetap Bersikukuh Hentikan SPK 249 Nakes yang Ikut Demo, Ini Alasannya

Meski permintaan maaf diterima, namun Bupati Manggarai tetap pada keputusannya untuk hentikan SPK nakes non ASN yang ikut demo.

Aksi Heroik Satpam Stasiun Manggarai yang Sigap Selamatkan Bocah Terjatuh di Celah Peron dan Kereta Viral di Media Sosial

Aksi satpam yang selamatkan bocah terjatuh di Stasiun Manggarai ini viral, orangtua diharap lebih waspada jaga sang anak.

Sosok Bupati Manggarai yang Pecat Ratusan Nakes Usai Demo Tuntut Kenaikan Gaji Viral, Kenaikan Signifikan Harta Kekayaannya Jadi Sorotan

Usai pecat ratusan nakes, sosok Bupati Manggarai kini menjadi sorotan. Bahkan kenaikan signifikan harta kekayaannya jadi sorotan.

249 Nakes yang Dipecat Usai Demo Sampaikan Permintaan Maaf kepada Bupati Manggarai, Berharap SPK Baru Segera Diterbitkan

Permintaan maaf disampaikan 249 nakes kepada Bupati Manggarai setelah dipecat karena demo tuntut kenaikan gaji.

Pemecatan 249 Nakes oleh Bupati Manggarai Usai Lakukan Demo Tuntut Kenaikan Gaji Viral di Media Sosial, Kemenkes Lakukan Investigasi

Bupati Manggarai memecat 249 nakes usai dua kali melakukan demo tuntut kenaikan gaji, begini tanggapan  Kemenkes.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;