Nasional, gemasulawesi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memberikan tanggapan dan tindak lanjut terkait peristiwa kecelakaan bus yang menimpa pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Subang.
Pelaksana Harian Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto, menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi erat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan SMK Lingga Kencana Depok terkait perkembangan terkini terkait insiden tragis ini.
"Kami dari Kemendikbudristek saat ini terus berkoordinasi erat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan SMK Lingga Kencana Depok terkait perkembangan yang sedang berlangsung," ungkap Anang Ristanto.
Anang juga mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek telah mengunjungi pihak keluarga korban SMK Lingga Kencana Depok untuk menyampaikan rasa belasungkawa secara langsung kepada keluarga yang tengah berduka.
Penting untuk dicatat bahwa Kemendikbudristek menegaskan pentingnya keselamatan siswa dalam segala aspek pembelajaran dan kegiatan di sekolah.
Mereka mengingatkan bahwa satuan pendidikan harus mengutamakan keselamatan murid dalam semua bentuk pembelajaran dan proses belajar-mengajar.
Anang juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh warga sekolah yang terkena dampak atas kecelakaan tersebut.
Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan serius dari pihak Kemendikbudristek terhadap tragedi yang menimpa pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Depok di Subang.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Bogor-Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Sudarsono, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan evaluasi terkait acara pelepasan siswa setelah kecelakaan bus ini terjadi.
Disdik Jabar juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) untuk memastikan bahwa acara pelepasan siswa diadakan dengan sederhana dan memperhatikan keselamatan serta kenyamanan semua pihak yang terlibat.
Asep menegaskan bahwa pihaknya membuat peraturan ketat guna mencegah terulangnya kejadian serupa yang dapat merugikan berbagai pihak.
Langkah-langkah ini termasuk memastikan bahwa pelaksanaan acara pelepasan siswa dilakukan dengan sederhana sesuai SE yang telah dikeluarkan.
Meskipun demikian, ia juga mencatat bahwa ada permintaan dari orang tua siswa untuk mengadakan acara pelepasan siswa yang lulus di luar sekolah, dan pihak Disdik Jabar mencoba mempertimbangkan hal tersebut.
“Dinas Pendidikan Jabar telah mengeluarkan edaran untuk menjadikan acara pelepasan siswa sesederhana mungkin. Hal ini karena keinginan dari orang tua yang terkadang menginginkan pelaksanaan di luar ruangan pada momen tersebut,” ujar Asep. (*/Shofia)