Pasuruan, gemasulawesi - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Desa Patuguran, Rejoso, Pasuruan, yang melibatkan mobil Kijang LGX berpenumpang tujuh orang dan Kereta Api atau KA Pandalungan.
Mobil ini yang bertabrakan dengan KA Pandalungan ini membawa rombongan Bu Nyai Pondok Pesantren atau Ponpes Sidogiri, Kraton, Pasuruan.
Kecelekaan naas mobil dengan KA Pandalungan ini menyebabkan empat penumpang tewas.
Tiga diantaranya meninggal di tempat kejadian dan satu lainnya meninggal dalam penanganan medis di rumah sakit.
Bu Nyai Sidogiri Hj Munjiah (62) bersama Aidah (60) dan Alwiyah (55) adalah korban yang meninggal di lokasi kejadian. Sementara itu, Maslahah (60) meninggal dunia di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
Kronologi kecelakaan ini dimulai saat mobil silver tersebut bergerak dari arah selatan melintasi rel menuju utara.
Sayangnya, mobil tersebut tertabrak oleh KA Pandalungan dari arah barat ke timur ketika sedang berada di tengah rel.
Mobil ini terseret sejauh lebih dari 150 meter hingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Saksi mata di lokasi, Abdul Manan, mengungkapkan bahwa seorang relawan di perlintasan mencoba memberhentikan mobil tersebut ketika melihat KA akan melintas, namun upaya tersebut tidak berhasil.
Hal ini menyebabkan mobil terjebak di tengah rel dan akhirnya tertabrak oleh kereta.
Laju kereta yang cepat membuat mobil terseret cukup jauh dari titik awal tabrakan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Wayan Purwa, menyatakan bahwa kecelakaan ini merenggut nyawa empat orang penumpang, dengan tiga meninggal di tempat kejadian dan satu lagi di rumah sakit.
Saat ini, pengemudi mobil beserta dua penumpang lainnya masih dalam perawatan di Puskesmas Rejoso.
Adapun untuk penyebab pasti kecelakaan ini masih diselidiki oleh pihak berwenang.
"Mudah-mudahan sopirnya selamat, jadi kita bisa minta keterangan langsung darinya. Sekarang dia masih di rawat di rumah sakit," ujar Wayan.
Area perlintasan rel KA tersebut diketahui tidak terjaga, yang memunculkan pertanyaan tentang keamanan dan pengawasan di area tersebut.
Wakapolres Pasuruan Kota, Kompol Andria Diana Putra, menegaskan bahwa peringatan untuk berhenti telah disampaikan kepada pengemudi mobil oleh seorang relawan yang berjaga di perlintasan.
Namun, mobil tetap melaju dan akhirnya mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa beberapa penumpangnya.
Kecelakaan ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas dan peringatan yang diberikan oleh petugas keamanan.
Selain itu, perlunya evaluasi terhadap sistem pengawasan dan keamanan di perlintasan rel KA yang rawan kecelakaan seperti ini. (*/Shofia)