Nasional, gemasulawesi - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengambil langkah tegas menyusul insiden tragis di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang mengakibatkan kematian Putu Satria Ananta Rustika (19) .
Dimana Menhub Budi Karya Sumadi mengungkap jika Putu Satria merupakan seorang Taruna STIP Jakarta Utara yang diduga tewas akibat dianiaya oleh lima orang seniornya.
Adapun langkah tegas yang diambil Menhub Budi Karya Sumadi adalah dengan membebastugaskan Direktur atau Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta H. Ahmad Wahid beserta sejumlah pejabat di STIP.
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa langkah tegas ini merupakan evaluasi serius atas kejadian tersebut.
Dalam pernyataannya, Budi Karya Sumadi menyatakan, “Dengan kejadian ini tentu menjadi evaluasi bagi kami dan kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda, ini sebagai rasa tanggung jawab dan tindakan tegas.”
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab atas kematian Satria, yang telah menyebabkan keguncangan di masyarakat.
Menhub Budi Karya Sumadi juga menyampaikan rasa penyesalan dan duka yang mendalam atas kehilangan Putu Satria Ananta Rustika.
Ia menyatakan permintaan maaf kepada keluarga korban atas kejadian tragis yang telah terjadi.
Selain itu, Budi Karya Sumadi juga mengunjungi rumah duka Satria di Desa Gunaksa, Kabupaten Klungkung, Bali, sebagai tanda dukanya terhadap keluarga korban.
Budi Karya Sumadi juga menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi pada kurikulum pendidikan vokasi di STIP.
“Saya hari ini sudah bertemu dengan kedua orang tua dan keluarga, dengan ini menyatakan penyesalan sedalam-dalamnya dan minta maaf atas kejadian yang terjadi pada 3 Mei sehingga Ananda Putu Satria berpulang ke hadapan Tuhan yang Maha Esa,” ujarnya.
Selain mengambil langkah tegas terhadap kepemimpinan di STIP, Budi Karya Sumadi juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan aparat hukum dalam mengusut kasus ini hingga tuntas.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPSDM untuk melakukan investigasi internal terkait dugaan pengabaian oleh STIP Jakarta terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang kemungkinan telah berkontribusi pada terjadinya kasus ini.
Langkah-langkah yang diambil Menhub Budi Karya Sumadi ini bertujuan untuk memberikan keadilan bagi korban dan menegaskan bahwa kasus kekerasan di sekolah tidak akan ditoleransi.
Menurut Budi Karya Sumadi, pihaknya juga sedang mengkaji untuk melakukan reformasi lebih lanjut pada sistem pendidikan di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
Dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan harmonis, Budi Karya Sumadi juga berencana untuk melakukan pembenahan yang menyeluruh di STIP.
Hal ini termasuk dalam hal penerimaan taruna baru, pengawasan terhadap interaksi antartaruna, dan penguatan pengasuh taruna. (*/Shofia)