Nasional, gemasulawesi – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menegaskan pihaknya akan memperkuat standardisasi dan regulasi keselamatan kapal wisata.
Menurut Sandiaga Uno, penguatan itu dilakukan untuk memastikan keamanan wisatawan mancanegara dan juga domestik.
Diketahui jika Menparekraf, Sandiaga Uno, menyampaikan pernyataan tersebut sebagai respons terhadap insiden kapal pinisi Sea Safari VII yang terbakar saat membawa sekitar 33 penumpang saat sedang berada di perairan Pulau Penga di kawasan Taman Nasional Komodo pada pekan kemarin.
Sandiaga juga menyebutkan Kemenparekraf akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan juga otoritas maritim sebagai langkah antisipasi untuk mencegah insiden yang sama terulang kembali.
“Meskipun kapal pinisi yang mengalami insiden berlayar sesuai dengan persetujuan dan juga telah memenuhi regulasi yang berlaku, diperlukan untuk kapal-kapal wisata untuk meningkatkan kepatuhannya terhadap protokol CHSE,” ujarnya.
Diketahui jika CHSE adalah protokol kebersihan, keamanan, kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Sandiaga juga menuturkan pihaknya akan terus mendorong kampanye keselamatan kapal wisata dengan kriteria keselamatan yang harus dipenuhi.
“Ini nantinya akan melibatkan berbagai lembaga dan kementerian yang terkait, seperti KNKT atau Angkatan Laut,” katanya.
Dalam keterangannya kemarin, 6 Mei 2024, Sandiaga Uno juga menyampaikan imbauannya agar para wisatawan lebih berhati-hati jika akan memilih kapal wisata.
Fransiskus Xaverius Teguh, yang merupakan Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Baju Flores, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden kapal pinisi yang terbakar.
“Kami mengimbau para pemilik kapal untuk selalu memastikan kelaikan kapal sebelum berlayar dan juga menyiapkan langkah-langkah pencegahan serta penanganan darurat yang matang,” ucapnya.
Dia melanjutkan pihaknya juga mendorong kerja sama dengan KSOP atau Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan untuk dapat betul-betul mengoptimalkan pemantauan kapal sebelum dianggap layak untuk berlayar.
Sebelumnya, Menparekrag mengungkapkan jika Bali menjadi semakin menarik untuk para wisatawan asal India sebagai tempat mereka mengadakan pernikahan.
“Beberapa pasangan India yang menikah di Bali mengakui biaya yang mereka keluarkan justru lebih sedikit,” paparnya. (*/Mey)