Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyoroti isu pemberdayaan perempuan.
Dalam laporan hari ini, 6 Mei 2024, Menlu Retno Marsudi menekankan hak-hak untuk memperoleh pendidikan untuk kaum perempuan Afghanistan di KTT ke-15 OKI atau Organisasi Kerja Sama Islam.
Menlu Retno Marsudi mengatakan jika mengenai pemberdayan perempuan dan juga akses pendidikan yang berkualitas, dia menekankan ini sangat krusial untuk pembangunan negara-negara anggota OKI.
“Isu perempuan harus diprioritaskan dalam agenda kerja OKI dan solidaritas di OKI juga dibutuhkan untuk memajukan hak-hak kaum perempuan,” katanya.
Dia menegaskan perempuan di Afghanistan dan juga di bagian lain dunia mempunyai hak yang sama.
Mengenai Afghanistan, Retno menyampaikan jika berbagai upaya telah dilakukan Indonesia.
Dia menyebutkan RI telah memberikan beasiswa untuk kaum perempuan Afghanistan, yang kini dikuasai oleh rezim Taliban.
Selain itu, dikatakan Retno Marsudi jika Indonesia dan Afghanistan telah melakukan tukar informasi kurikulum madrasah dengan UNAMA, yang merupakan badan PBB untuk Afghanistan.
Retno juga memaparkan Indonesia telah memberikan 10 juta vaksin polio untuk anak-anak Afghanistan.
Baca Juga:
Olahraga Pagi, Presiden Jokowi Dikabarkan Bersepeda di CFD Bundaran HI Jakarta Hari Ini
Selain itu, Menlu juga menyinggung kesenjangan pembangunan di OKI yang harus terus dipersempit jaraknya.
Disebutkan Retno, jika sejumlah negara di OKI masih mengalami kemiskinan, yaitu 21 dari 46 LDC atau least develop country merupakan anggota OKI.
Diketahui jika dalam KTT tersebut juga dibahas mengenai isu Palestina.
Retno menuturkan RI turut membahas gencatan senjata di Jalur Gaza dan mendorong kemerdekaan untuk negara Palestina.
“RI juga mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB serta mengintensifkan bantuan kemanusiaan,” terangnya.
Dia menambahkan OKI juga melakukan pembahasan mengenai kekhawatiran yang saat ini mendesak berkaitan dengan rencana penjajah Israel yang ingin menyerang Rafah.
Rafah sendiri saat ini menjadi tempat para pengungsi Palestina berlindung.
“Rencana penjajah Israel menyerang Rafah tersebut sangat dikecam oleh semua negara anggota OKI,” ungkapnya. (*/Mey)