Nasional, gemasulawesi - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan memberikan tanggapan terhadap keluhan YouTuber Medy Renaldy terkait kondisi rusak yang dialami oleh mainan Megatron miliknya yang diterima dari luar negeri.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menjelaskan bahwa pihak Bea Cukai tidak memiliki wewenang untuk membuka atau menutup paket kiriman dari luar negeri yang disampaikan melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT), seperti DHL Express Indonesia.
Selain itu, Askolani menegaskan bahwa hal tersebut bukan tanggung jawab pihak Bea Cukai, melainkan menjadi tanggung jawab PJT untuk mengatasi masalah seperti itu.
“Tanggung jawab untuk membuka barang-barang tersebut ada pada PJT (DHL Express). Mereka menugaskan petugas mereka untuk membuka barang-barang itu langsung, bukan melalui proses pembukaan oleh Bea Cukai,” jelas Askolani di DHL Express Service Point, Tangerang, Banten.
Askolani menyatakan bahwa pemeriksaan isi barang kiriman dari luar negeri melalui PJT telah dilakukan sesuai dengan standar operasional (SOP) yang berlaku di seluruh wilayah kerja Bea Cukai.
Proses pemeriksaan dilakukan terhadap barang-barang yang terindikasi mencurigakan setelah melalui tahap pemindaian X-Ray.
Jika suatu barang terindikasi mencurigakan, Bea Cukai akan meminta petugas PJT untuk membuka paket tersebut sehingga petugas Bea Cukai di lokasi dapat memeriksa isi barang dan mengecek kesesuaiannya dengan dokumen pengiriman.
Selain itu, Askolani juga menyatakan bahwa nilai barang yang dikirimkan oleh Medy Renaldy telah ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang mencapai sekitar 800 dollar setelah berkoordinasi dengan DHL dan pihak pengirim di luar negeri. Proses pabeanannya pun telah diselesaikan.
Sementara itu, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamed, mengakui adanya sedikit kerusakan pada kemasan paket kiriman mainan tersebut.
Dia mengklaim telah melakukan komunikasi dengan Bea Cukai dan Medy Renaldy serta menunjukkan rekaman CCTV prosedur pengecekan isi barang.
“Kami melihat situasi secara menyeluruh tanpa menyalahkan pihak mana pun dan menyampaikan kondisi yang sebenarnya dan mengajak semua pihak untuk melihat langsung keadaan di lapangan,” jelas Askolani. (*/Shofia)