Usai Viral, Ditjen Bea Cukai Akan Bebaskan Bea Masuk dan Pajak Impor Barang Hibah Berupa Alat Belajar SLB yang Sempat Ditahan Sejak 2022

Alat belajar SLB dari  Korea Selatan yang tertahan sejak 2022 akan dibebaskan oleh Ditjen Bea Cukai usai kasus ini viral.
Alat belajar SLB dari  Korea Selatan yang tertahan sejak 2022 akan dibebaskan oleh Ditjen Bea Cukai usai kasus ini viral. Source: Foto/Dok. Bea Cukai

Nasional,  gemasulawesi -  Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memberikan pembebasan bea masuk dan pajak barang impor berupa alat belajar Sekolah Luar Biasa (SLB) milik SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Barang yang ditahan Ditjen Bea Cukai adalah berupa keyboard sebanyak 20 buah yang merupakan hibah dari OHFA Tech, Korea Selatan.

Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, menyatakan bahwa proses pembebasan bea masuk dan pajak sedang dalam proses untuk impor barang hibah tersebut.

Dia mengharapkan proses ini tidak akan memakan waktu lama, sehingga barang hibah yang kini masih tertahan dapat segera diserahkan kepada pihak SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Baca Juga:
Viral Barang Impor Hibah Berupa Alat Belajar untuk SLB Ditahan Bea Cukai Bandara Soetta Sejak Tahun 2022, Menkeu Sri Mulyani Turun Gunung

“Sedang kami proses fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor, sehingga barangnya bisa segera diserahkan kepada pihak SLB,” jelas Gatot.

Langkah ini diambil irektorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) RI usai menggelar rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dalam arahannya, Sri Mulyani meminta agar Ditjen Bea Cukai bisa menyelesaikan kasus ini.

Sebelumnya, keluhan netizen tentang alat pembelajaran untuk siswa tunanetra yang ditahan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soetta) viral di media sosial.

Baca Juga:
Dibuka Mulai Rp809 Juta, Mobil Rubicon Milik Tersangka Mario Dandy Tak Laku Saat Dilelang, Kejagung Akan Buka Harga Lebih Rendah

Kronologi awalnya dimulai dengan pengiriman barang dari OHFA Tech di Korea Selatan pada tanggal 16 Desember 2022 yang ditujukan untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Akan tetapi ketika barang tiba di Indonesia pada 18 Desember 2022, barang tersebut tertahan di Bea Cukai.

Kemudian ia mengaku diminta membayar ratusan juta rupiah serta biaya denda gudang per hari untuk menebus barang yang ditahan itu.

Meskipun pihak sekolah telah mengirimkan dokumen yang diminta oleh Bea Cukai, namun barang yang ditahan merupakan prototipe yang masih dalam tahap pengembangan dan merupakan barang hibah sehingga tidak ada harga yang dapat ditentukan.

Baca Juga:
Jejak Sejarah Hidup dengan Memeluk Kisah Monumen Dr. Soetomo dan Membius Kehijauan Taman Ria Maospati di Jawa Timur

Bea Cukai kemudian menetapkan nilai barang sebesar Rp361.039.239, namun sekolah tidak setuju dengan besarnya pajak yang harus dibayar karena barang tersebut merupakan bantuan alat pendidikan untuk siswa tunanetra.

Setelah melalui beberapa proses dan pembahasan yang cukup lama, barang kiriman dari Korea Selatan itu akhirnya dipindahkan ke tempat penimbunan Pabean, yang membuat proses pengambilan barang menjadi sulit karena mewajibkan sekolah membayar pajak yang telah dihitung sebelumnya.

Saat ini, pihak Bea Cukai sedang berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk memenuhi persyaratan pembebasan bea masuk dan pajak lainnya agar barang yang masih ditahan dapat segera diserahkan kepada pihak SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Hal ini diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut dan memungkinkan barang hibah dapat digunakan oleh siswa tunanetra dengan segera. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Viral! Alat Bantuan untuk Siswa Tunanetra dari Korea Selatan Ditahan Bea Cukai Bandara Soetta Hingga 2 Tahun, Diminta Bayar Ratusan Juta

Lagi-lagi keluhan warganet soal besarnya pajak yang harus dibayar ke Bea Cukai viral, bantuan untuk siswa tunanetra di SLB ditahan.

Ramai Soal Tagihan Jumbo yang Banyak Dikeluhkan Masyarakat, Menkeu Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Lakukan Hal Ini

Bea dan Cukai akhir-akhir ini jadi bulan-bulanan warganet soal keluhan tagihan yang dianggap terlalu memberatkan, Sri Mulyani buka suara.

Viral! Beli Sepatu Bola Harga Rp10 juta, Pria Ini Keluhkan Bea Masuk yang Harus Dibayar Capai Rp31 Juta, Begini Tanggapan Bea Cukai RI

Begini tanggapan Bea Cukai RI usai keluhan seorang pria terkait besarnya bea masuk yang harus dibayarkannya viral di media sosial.

Merasa Diintimidasi, Pengusaha Ini Laporkan Pejabat Bea Cukai di Purwakarta yang Diduga Gunakan TNI untuk Mengancamnya Saat Nagih Hutang

Pengusaha ini laporkan oknum pejabat bea cukai di Purwakarta yang diduga bawa TNI untuk mengintimidasinya saat menagih hutang.

Heboh Tuduhan Penyalahgunaan Wewenang pada Penahanan 9 Mobil Mewah Milik Kenneth Koh, Direktorat Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta Buka Suara

Dugaan penyalahgunaan wewenang dalam kasus penahanan mobil mewah Kenneth Koh santer diberitakan, begini tanggapan Direktorat Bea Cukai.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.


See All
; ;