Demo Besar-besaran! Ratusan Ribu Buruh di Berbagai Daerah Ikuti Aksi May Day Hari Ini, Berikut 2 Isi Tuntutan yang Disuarakan

Ini 2 tuntutan para buruh yang mengikuti aksi May Day hari ini, 1 Mei 2024.
Ini 2 tuntutan para buruh yang mengikuti aksi May Day hari ini, 1 Mei 2024. Source: Foto/Dok. PMJ News

Nasional, gemasulawesi – Ratusan ribu buruh di Indonesia mengikuti aksi May Day dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan bahwa May Day tahun ini diikuti oleh lebih dari 200 ribu orang di berbagai kota industri di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Ternate.

“Lebih dari 200 ribu orang di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam peringatan May Day, termasuk di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Mimika, dan berbagai wilayah lainnya,” jelas Said Iqbal.

Di Jakarta sendiri, aksi buruh difokuskan di sekitar Istana Negara mulai pukul 9.30 hingga 12.30 WIB.

Baca Juga:
Viral! Warga di Wilayah Lebong Bengkulu Ngamuk Melempari Mobil PBK dengan Batu Gegara Telat Datang untuk Memadamkan Kebakaran

Ada sebanyak 50 ribu peserta aksi di Jakarta yang ikut merayakan May Day hari ini untuk kemudian bergerak ke Stadion Madya Senayan.

Said Iqbal juga menyoroti dua tuntutan utama yang disuarakan oleh peserta aksi May Day 2024 di seluruh Indonesia.

Pertama, para buruh menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Dan yang kedua adalah HOSTUM atau Hapus Outsourcing Tolak Upah Murah.

Baca Juga:
Mencakup Sektor Prioritas, Kementan Mendorong Yordania untuk Memperkuat Kerja Sama Investasi di Bidang Pertanian

Menurut Iqbal, sejak diberlakukannya UU Cipta Kerja, banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan tetap dan menggantinya dengan karyawan outsourcing yang mendapatkan upah yang lebih rendah.

Iqbal juga mengungkapkan bahwa dengan adanya UU Cipta Kerja, kebijakan upah di Indonesia cenderung mengarah pada upah yang murah.

Hal ini tercermin dalam kenaikan upah yang selalu berada di bawah tingkat inflasi, bahkan ada beberapa kota industri di mana kenaikan upahnya mencapai nol persen dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, penggunaan sistem outsourcing dan kontrak di berbagai perusahaan di Indonesia juga telah menjadi hal yang umum.

Baca Juga:
Terdampak Erupsi Fase Kedua Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, BNPB Ungkap Ada 12 Ribu Warga yang Harus Dievakuasi

Hal ini mengakibatkan ketidakpastian pekerjaan dan penghasilan yang lebih rendah bagi para pekerja.

"Penggunaan outsourcing dan kontrak telah menjadi hal umum di seluruh Indonesia. Selama hampir 4 tahun terakhir, kenaikan upah selalu berada di bawah tingkat inflasi. Bahkan, di beberapa kota industri, kenaikan upahnya mencapai nol persen," tegas Iqbal.

Dengan demikian, aksi May Day tahun ini menjadi salah satu wadah bagi buruh Indonesia untuk menyuarakan tuntutan mereka terhadap kebijakan ketenagakerjaan yang dianggap tidak adil dan merugikan para pekerja. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Momentum Hari Buruh, Puan Maharani Sebut Perlindungan terhadap Hak Perempuan Harus Diatur Secara Rigid dalam Perjanjian Kerja

Puan Maharani mengungkapkan perlindungan terhadap hak perempuan harus diatur secara rigid dalam perjanjian kerja.

Peringatan May Day, Sekitar 5 Ribu Buruh dari Karawang Dilaporkan Berangkat ke Jakarta untuk Mengikuti Unjuk Rasa di Depan Istana Negara

Sekitar 5 ribu buruh dari Kabupaten Karawang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa May Day di depan Istana Negara.

Nyatakan Keprihatinan Serius, Partai Buruh Inggris Sebut Terlalu Banyak Orang yang Meninggal di Jalur Gaza

Partai Buruh Inggris menyatakan keprihatinannya dengan menyampaikan jika terlalu banyak orang yang meninggal di Jalur Gaza.

Terjadi Ledakan Tungku Smelter di Morowali, Partai Buruh Sebut Akibat Dampak dari Investasi Cina

Partai Buruh mengungkapkan jika tungku smelter yang meledak pagi ini di Morowali diakibatkan dampak dari investasi Cina.

Tidak Bisa Hanya Diam, Perwakilan Serikat Pekerja Sebut Sudah Saatnya Gerakan Buruh Mengambil Sikap untuk Palestina

Salah satu perwakilan serikat pekerja tegaskan telah saatnya untuk gerakan buruh mengambil sikap untuk Palestina yang kian menyedihkan.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;