Terkait OPM, Wakil Ketua MPR Syarief Hasan Desak Pemerintah Ambil Langkah yang Tegas untuk Mempertahankan Ketahanan Nasional

Ket. Foto: Wakil Ketua MPR Syarief Hasan Menyatakan Pemerintah Harus Menindak Tegas OPM
Ket. Foto: Wakil Ketua MPR Syarief Hasan Menyatakan Pemerintah Harus Menindak Tegas OPM Source: (Foto/Instagram/@syarief.hasan)

Nasional, gemasulawesi – Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah yang tegas terkait OPM.

Menurut Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, hal tersebut penting untuk mempertahankan keutuhan dan juga ketahanan nasional dari tindakan separatis yang sering terjadi di Papua.

Disebutkan jika pernyataan Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan, itu berkaitan dengan terjadinya tragedi penembakan yang dilakukan oleh OPM atau Organisasi Papua Merdeka yang diketahui telah menewaskan 1 orang anggota TNI AD.

Baca Juga:
Viral Aksi Pengemudi Arogan dan Mengaku Sebagai Adik Jenderal, Puspom TNI Lakukan Pemeriksaan Database Nomor Registrasi Kendaraan

Sebelumnya, dilaporkan jika insiden penembakan itu mengakibatkan Danramil 1703-04/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey, meninggal pada hari Kamis, tanggal 11 April 2024.

Kejadian penembakan tersebut terjadi di Distrik Eladide, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

Syarief Hasan menerangkan jika peristiwa tersebut menjadi insiden yang kesekian kalinya terjadi dan menimbulkan korban jiwa kembali.

Baca Juga:
Mengaku Sebagai Adik Jenderal, Aksi Arogan Pengemudi Fortuner Berplat Dinas TNI Viral di Media Sosial, Kabur Usai Tabrak Pengendara Lain

Syarief juga menegaskan jika itu juga melecehkan integritas kedaulatan negara Indonesia.

“Insiden penembakan itu patut untuk menjadi titik tolak pendekatan baru terhadap diplomasi Papua,” ujarnya.

Dalam keterangan tertulisnya kemarin, 13 April 2024, Syarief Hasan menyampaikan jika persoalan tersebut semakin mendesak.

Baca Juga:
Geger! Modus Penipuan Berkedok Surat Panggilan Polda Metro Jaya Melalui File APK Viral di Media Sosial, Polisi Imbau Masyarakat Waspada

Dia menekankan bahwa berbagai tragedi yang terjadi harus menjadi dasar untuk melakukan redefinisi apa itu ketahanan nasional.

“Terutama menyikapi apa dan juga bagaimana menempatkan OPM yang merupakan kelompok separatis bersenjata di Provinsi Papua,” ucapnya.

Syarief menegaskan jika semakin didiamkan, maka ancaman kedaulatan negara RI akan semakin dipertaruhkan.

Baca Juga:
Alami Kecelakaan, Sebuah Mobil Dilaporkan Terbalik di Tol Jakarta Cikampek KM 07

“Di sisi lain,, situasi geopolitik regional juga semakin dinamis,” jelasnya.

Syarief Hasan yang juga merupakan politisi senior Partai Demokrat itu juga menyatakan jika tragedi terbaru yang terjadi di Papua merupakan tamparan untuk keutuhan wilayah negara Indonesia.

Mengenai redefinisi KKB atau kelompok kriminal bersenjata menjadi OPM atau Organisasi Papua Merdeka, menurutnya juga adalah langkah yang tepat.

Baca Juga:
Hindari Kemacetan, Pemudik Diimbau Memilih Tanggal 17 hingga 19 April untuk Perjalanan Pulang

“Perkara Papua merupakan ancaman langsung terhadap keutuhan nasional atau negara Indonesia,” ungkapnya.

Syarief Hasan menuturkan jika kebijakan dan langkah taktis yang tegas serta lebih keras diperlukan dalam memitigasi risiko yang akan dan telah muncul. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Menjadi Negara Pertama, Paus Fransiskus Akan Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Indonesia pada Tanggal 3 hingga 6 September 2024

Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan September mendatang, dengan RI yang menjadi negara pertama yang dikunjungi.

Meski Terpaksa Membayar Tiket Lebih, Pemudik Mulai Lakukan Arus Balik dengan Menggunakan Pesawat Terbang

Sejumlah pemudik mulai melakukan arus balik dengan menggunakan pesawat terbang meski mereka terpaksa membayar tiket yang naik 2 kali lipat.

Ramai Diperbincangkan, Ini Isi Kebijakan Terbaru Mendikbud Nadiem Makarim Terkait Seragam Sekolah SD SMP SMA, Akan Berlaku Setelah Lebaran

Kebijakan terbaru Mendikbud Nadiem Makarim terkait seragam sekolah tingkat SD SMP SMA ramai diperbincangkan.

Tragedi Maut Letda Inf Oktovianus Sogarlay Tewas dalam Serangan Bersenjata, TPNPB-OPM Diduga Terlibat dalam Peristiwa Tersebut

Letda Inf Oktovianus Sogarlay dilaporkan meninggal dunia dalam serangan bersenjata yang diduga dilakukan oleh kelompok TPNPB-OPM

Naik Sekitar 5 Persen, ASDP Sebut Total Penumpang pada Arus Mudik dari 7 Hari Sebelum Lebaran hingga Idul Fitri Lebih dari 800 Ribu Orang

ASDP menyampaikan total penumpang pada arus mudik dari 7 hari sebelum Lebaran hingga Idul Fitri sekitar 835.718 orang.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;