Nasional, gemasulawesi - Modus penipuan dengan menggunakan file APK yang berjudul 'Surat Panggilan Polda Metro Jaya' telah menyebar secara luas di media sosial.
Kasus ini terungkap melalui unggahan akun X @ibnux yang memperlihatkan percakapan di mana file APK tersebut dikirim melalui aplikasi WhatsApp.
Dalam unggahan tersebut, terlihat bahwa file APK 'Surat Panggilan Polda Metro Jaya' tersebut didapatkan dari seseorang yang mengatasnamakan Polda Metro Jaya.
Isi pesannya memuat pernyataan bahwa pengguna dipanggil oleh Tim Ciber Polri.
“Di hari yang Fitri ini, saya dipanggil Tim Ciber Polri,” tulis akun @ibnux dengan membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp yang diterimanya.
Unggahan tersebut memancing banyak keluhan dari pengguna lain yang juga mengalami situasi serupa.
Mereka menyatakan bahwa mereka menerima pesan sejenis dengan berbagai modus operandi yang mengarah pada penipuan.
"Dapet wa ginian udah 2 kali sehari, sebelum belumnya ga pernah," tulis akun @yoshitake2307.
Baca Juga:
Menyelami Keindahan Pagoda Tian Ti dengan Pengalaman Tak Terlupakan di Destinasi Arsitektur Surabaya
"Aku barusan dapat kiriman undangan pernikahan terus ke download sama ke instal tp gabisa hrs di upgrade dan dengan ceroboh nya saya upgrade pas dibuka tp gada muncul apa apa," tulis akun @cipa.
"Saya pernah dikirim file undangan apk via WA, sempat ke download namun gk sempat dibuka. Setelah itu HP saya factory reset, tapi saya restore dri cloud," tulis akun @mamang.
"Hahahah gua juga pernah, langsung block aelah," tulis @dann.
Tidak hanya mengungkapkan masalah tersebut, akun @ibnux juga memberikan beberapa tips untuk mengatasi atau menghindari kasus penipuan semacam ini.
Baca Juga:
Bercahaya pada Malam Hari, Yuk Intip Keindahan Taman Seribu Lampu Destinasi Wisata Magis di Blora
Salah satunya adalah dengan mem-forward berkas yang mencurigakan ke nomor tertentu melalui tautan yang diberikan.
"Barang siapa dikirim Berkas mencurigakan dari WhatsApp seperti undangan digital, surat tilang, dll
Forward berkasnya ke http://wa.me/6285171524268. Simpan nomornya. Jika virus, Niscaya penipunya akan dikirim gambar T41 bertubi tubi," jelasnya.
Ada juga saran untuk menggunakan aplikasi Bantuan Pemeriksa APK (BAPAK) sebagai alat untuk memeriksa keamanan berkas APK yang diterima.
"Aplikasi pemeriksa Berkas yang dikirim dari aplikasi perpesanan. Hasil pemeriksaan jika terbukti Spyware, maka akan dikirimkan 741," lanjutnya.
Selain itu, akun tersebut juga membagikan cara lain untuk melaporkan kasus penipuan ini.
Mereka mengajak pengguna untuk meng-upload file APK yang mencurigakan ke suatu situs dengan tujuan mengganggu server pelaku penipuan.
"Barang siapa dikirimin File APK, baik itu berupa Undangan Online atau kurir, atau lainnya.
Upload file APKnya ke http://apk.ibnux.com
Biar saya isengin target server pelaku, kebanyakan pake Telegram, jadi saya banjirin target dengan gambar T41," jelas pemilik akun melanjutkan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, angkat bicara terkait hal ini.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati terhadap modus penipuan ini yang menggunakan dokumen (file) berekstensi Android Package Kit (APK) dan dikirim melalui aplikasi WhatsApp (WA).
"Kami mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap penipuan dengan modus pengiriman file APK," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam siaran pers di Jakarta.
Jika masyarakat merasa menjadi korban dari modus penipuan ini, Ade Ary meminta mereka untuk segera melapor kepada kepolisian terdekat.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses penyelidikan dan penindakan terhadap pelaku-pelaku penipuan.
Bruce Hanadi, seorang pakar keamanan siber, juga memberikan peringatan terkait kasus penipuan yang menggunakan dokumen APK.
Ia mengatakan bahwa modus penipuan semacam ini dapat menguras data pribadi dan mengakibatkan kerugian finansial.
Banyak kasus penipuan yang menggunakan dokumen APK dengan berbagai modus, seperti undangan pernikahan, kurir paket, surat tilang, dan tagihan BPJS. Modus ini dapat meretas data pribadi dan menguras rekening," ungkap Bruce.
Baca Juga:
Hindari Kemacetan, Pemudik Diimbau Memilih Tanggal 17 hingga 19 April untuk Perjalanan Pulang
Ia juga memberikan tips pertolongan pertama bagi mereka yang terlanjur terkena modus penipuan ini, yaitu dengan segera mengganti semua kata kunci (password) termasuk di aplikasi-aplikasi yang digunakan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko akses ilegal ke akun-akun pribadi.
Dengan adanya peringatan dari pihak kepolisian dan ahli keamanan siber, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan berhati-hati dalam menerima dan membuka dokumen atau file yang mencurigakan, terutama yang dikirim melalui media sosial seperti WhatsApp. (*/Shofia)