Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 7 Februari 2024, dalam Investor Daily Round Table, diketahui jika Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan jika tingkat kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024.
Hal tersebut dikatakan Menparekraf Sandiaga Uno menanggapi kekhawatiran para pelalu industri hiburan terhadap kenaikan pajak hiburan di Indonesia yang mencapai 40 hingga 75%.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan jika sejauh ini kenaikan pajak hiburan belum memberikan dampak untuk tingkat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Diakuinya jika pihaknya harus melakukan revisi hingga 3 kali target untuk kunjungan wisawatan asing tahun 2023.
“Dan untuk tahun ini, diprediksi akan ada peningkatan hingga 30 sampai 40%,” ujarnya.
Menurut Sandiaga, di awal tahun 2023, Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan asing mencapai angka sekitar 7,4 juta kunjungan.
Baca Juga:
Bahas Sejumlah Hal, Presiden Jokowi Lakukan Pertemuan dengan Menlu Malaysia
“Setelah kuartal I tahun 2023 terlewati, ada kenaikan wisatawan yang membuat Kemenparekraf menaikkan target kunjungan wisatawan asing menjadi 8,5 juta,” jelasnya.
Sandiaga menerangkan jika dari 8,5 juta kunjungan tersebut, angkanya melampaui lagi menjadi 10 juta kunjungan wisatawan mancanegara.
“Di kuatal III tahun 2023, kami merevisi lagi menjadi 11,7 juta kunjungan,” terangnya.
Baca Juga:
Berkaitan dengan RUU DKJ, Puan Maharani Sebut DPR Telah Terima Surat Presiden
Menparekraf menuturkan jika pergerakan wisatawan mancanegara di Indonesia juga banyak ditopang oleh wisatawan dari dalam negeri sendiri.
“Tidak karena wisatawan asing saja.” Katanya.
Sandiaga juga mengungkapkan jika saat ini ekonomi kreatif Indonesia telah berada di posisi 3 besar di dunia.
Baca Juga:
Hasilkan Kolom Abu Berwarna Putih hingga Cokelat, Gunung Semeru Dilaporkan Kembali Erupsi Pagi Tadi
“Saya sangat bersyukur untuk itu,” akunya.
Terkait revisi tersebut, Sandiaga memaparkan jika hal tersebut juga penting untuk diberitahukan ke para pelaku industri pariwisata dan juga hiburan di Indonesia.
“Itu untuk mempersiapkan peningkatan aspek yang diperlukan, mulai dari infrastruktur, hingga penginapan dan juga sumber daya manusianya.” Ucapnya.
Sandiaga menambahkan jika hal tersebut juga untuk meredakan kekhawatiran dari para pelaku industri hiburan dan pariwisata di Indonesia akibat kenaikan pajak hiburan yang kini angkanya mencapai 40 hingga 75%.
“Ini juga untuk memastikan tidak ada over tourism seperti yang dirasakan di akhir tahun 2023 di Bali selatan,” pungkasnya. (*/Mey)