Nasional, gemasulawesi - Pada tanggal 18 Desember 2023 waktu setempat, Presiden Jokowi diketahui menghadiri KTT AZEC (Asia Zero Emission Community Leader’s Meeting) di hari terakhirnya di Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengungkapkan permintaannya untuk format pendanaan inovatif untuk transisi energi di negara berkembang.
Setelah mengikuti KTT AZEC, Presiden Jokowi melanjutkannya dengan pertemuan bersama dengan kalangan bisnis dari Jepang.
Baca Juga: Liburan Natal dan Tahun Baru, Menhub Sebut Jumlah Pemudik Meningkat 43 Persen
Agenda selanjutnya Kepala Negara adalah melakukan joint courtesy call bersama para pemimpin ASEAN lainnya kepada Kaisar Jepang Naruhito.
Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan dengan Ketua Japan Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo.
Di KTT AZEC, Presiden Jokowi menyebutkan forum tingkat tinggi seperti KTT AZEC ini penting dalam mempercepat misi transisi energi yang selama ini telah digadang-gadang oleh negara-negara di dunia.
Baca Juga: Digelar Sore, Sidang Pra Peradilan Firli Bahuri Akan Gelar Agenda Putusan Hari Ini
Karenanya, di forum KTT AZEC, Jokowi diketahui menekankan 2 hal.
Yang pertama ditekankannya adalah pengakuan terhadap beragamnya jalur transisi energi dan yang kedua adalah dukungan terhadap pendanaan inovatif.
“AZEC juga harusnya mendukung penguatan upaya dekarbonisasi,” katanya.
Dalam keterangan yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden hari ini, tanggal 19 Desember 2023, Menlu Retno Marsudi, menyampaikan Presiden juga kembali mengangkat pentingnya scaling up pendanaan yang dilakukan berkelanjutan.
“KTT AZEC ini menghasilkan beberapa point yang dinamakan leader’s joint statement yang salah satunya termasuk dengan pendanaan,” ujarnya.
Menlu menuturkan jika di hari yang sama saat pertemuan dengan kalangan bisnis Jepang, Presiden Jokowi juga menyampaikan pidatonya yang mengangkat 3 fokus kerja sama ke depan.
Baca Juga: Dipermasalahkan, Pakar Hukum Sebut Dokumen KPK yang Dibawa Pihak Firli Bahuri Tidak Salahi Aturan
Ketiga fokus yang dimaksud, yakni dukungan bagi percepatan transisi energi, penguatan rantai pasok dan mendorong integrasi ekonomi kawasan.
Presiden Jokowi diketahui telah meninggalkan Jepang pukul 19.30 waktu setempat dengan Pesawat Kepresidenan dengan melalui Bandara Internasional Haneda.
Keberangkatan Presiden Jokowi ini dilepas oleh beberapa pejabat penting, mulai dari Diplomat Senior Jepang Duta Besar Masaki Yasushi hingga Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. (*/Mey)