Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 4 Desember 2023, anggota Komisi I DPR, Christina Aryani, menyatakan telah menyampaikan peringatannya kepada pemerintah tentang pengungsi Rohingya yang sekarang berada di Aceh.
Christina Aryani menyebutkan jika masalah yang terjadi antara pengungsi Rohingya dengan masyarakat Aceh telah terjadi sejak tahun lalu.
Christina Aryani menyatakan dia telah mengangkat masalah pengungsi Rohingya sejak bulan Januari 2023 dalam rapat kerja dengan Menlu.
“Kita harus mengambil sikap hati-hati dalam menyikapi masalah ini,” katanya.
Christina Aryani yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar menegaskan jika Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menerima pengungsi Rohingya yang terus-menerus datang sejak akhir bulan November kemarin.
Hal ini dikarenakan menurutnya Indonesia tidak meratifikasi Convention Relating to The Status of Refugees.
“Jadi tidak ada kewajiban bagi negara untuk menerima mereka masuk ke Indonesia.
Christina menuturkan terlebih lagi pengungsi Rohingya terus berdatangan.
Christina juga mengungkapkan permintaannya agar pemerintah Indonesia lebih mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan pengungsi Rohingya.
Christina Aryani berpendapat dengan melihat jumlah pengungsi Rohingya yang terus bertambah, Indonesia seolah dijadikan tujuan oleh mereka yang menjadi sindikat pengiriman pengungsi Rohingya.
Sementara itu, warga Sabang, Aceh, juga menolak keberadaan pengungsi Rohingya.
Hal tersebut dilakukan mereka dengan membongkar tenda penampungan pengungsi Rohingya yang selama ini telah menampung mereka.
Baca: Tidak Diterima Ditetapkan Tersangka, Wamenkumham Eddy Hiariej Ajukan Pra Peradilan Hari Ini
Melihat kejadian ini, pemerintah Kota Sabang akhirnya memindahkan para pengungsi Rohingya ke dermaga CT-1 BPKS sebagai tempat penampungan sementara.
Saat ditemui awak media, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq, menyatakan jika ini sifatnya hanya sementara.
Selain itu, Ady membeberkan pemerintah tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk para pengungsi.
“Baik itu yang pertama kali di Ujong Kareung, maupun yang kemarin baru masuk,” jelasnya.
Ady menegaskan Pemkot Sabang hanya memberikan bantuan kemanusiaan karena melihat kondisi pengungsi Rohingya yang membutuhkan beberapa hal, seperti makanan, minuman dan pakaian.
“Itu juga dibantu oleh masyarakat sekitar,” tandasnya. (*/Mey)