3 Oknum Polri Ditangkap Atas Transaksi Jual Beli Senjata Ilegal, Pabrik Modifikasi Senjata Api di Semarang Disita

<p>Ket.Foto: Atas penangkapan 3 oknum Polri, pabrik senjata api modifikasi di Semarang disita (Foto/PMJ News)</p>
Ket.Foto: Atas penangkapan 3 oknum Polri, pabrik senjata api modifikasi di Semarang disita (Foto/PMJ News)

Nasional, gemasulawesi – Dengan klarifikasi oknum Polri yang sempat dikaitkan dengan karyawan PT. KAI yang diduga teroris tersebut, kepolisian sampaikan bahwa pihaknya menyita pabrik senjata api yang berlokasikan di Semarang.

Dalam hal ini, terungkap bahwa tiga oknum Polri tersebut ditangkap karena melakukan transaksi jual beli senjata api illegal melalui via online yang kini pabrik modifikasi senjata di Semarang tersebut berhasil dibongkar.

Atas kasus transaksi senjata api yang dilakukan oknum Polri tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Puspom TNI AD telah membongkar praktek pabrik modifikasi senjata di Semarang serta menyita belasan senjata api dan sejumlah tersangka.

Baca:3 Orang Anggota Polri Turut Terlibat dengan Karyawan PT. KAI yang Diduga Teroris di Bekasi Utara, Kepolisian Belum Bisa Pastikan Kebenarannya

“Kami telah melakukan penangkapan atas beberapa tersangka, termasuk pabrik modifikator senjata api di Semarang,” jelas Kombes Pol Hengki Haryadi, Dirreskrimum Polda Metro Jaya.

“Kami juga telah menyita beberapa senjata api modifikasi, yang sementara ini ada 18 pucuk senjata api modifikator, di luar yang sebelumnya sudah disebutkan oleh Densus 88 di Bekasi,” lanjutnya pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Diketahui kolaborasi Puspom TNI AD dengan Ditreskrimum tersebut sejak bulan Juni 2023, yang mana telah berhasil menyita 55 pucuk senjata api mulai dari senjata laras pendek hingga laras panjang.

Baca:Sebuah Akun YouTube Sunnah Nabi Memuat Konten Menjelekkan Nabi Muhammad, Bareskrim Polri Turut Selidiki

“Jadi untuk total yang sudah kami ungkap, Krimum Polda Metro Jaya yang berkolaborasi dengan Puspom AD ini, kurang lebih ada 55 pucuk senjata api ilegal,” ucapnya.

“Mulai bulan Juni, kami telah melakukan Kerjasama dengan Puspom AD dalam melakukan serangkaian penyelidikan serta penangkapan jaringan senjata api ilegal dengan mengatasnamakan institusi AD dan Kemenhan,” pungkasnya.

Sebelumnya, diungkapkan bahwa dalam peredaran jaringan senjata api ilegal ini bermoduskan kartu anggota palsu dengan mengatasnamakan TNI AD serta Kementrian Pertahanan (Kemenhan).

Baca:3 Orang Anggota Polri Turut Terlibat dengan Karyawan PT. KAI yang Diduga Teroris di Bekasi Utara, Kepolisian Belum Bisa Pastikan Kebenarannya

“Kami telah mengungkap, pabrik modifikator tersebut di Semarang dan kami telah menangkap penerima senjata api. Lalu kami juga telah dapatkan beberapa barang bukti,” ucapnya dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya.

Namun dalam kesempatan  ini, Hengki tak menjelaskan lebih jauh terkait kasus ini, termasuk identitas sejumlah tersangka, sebab nantinya akan disampaikan kembali usai proses penyidikan.

Diketahui senjata yang telah dimodifikasi oleh pabrik modifikator senjata yang bertempat di Semarang dan pabrikan penjual senjata api telah banyak memberikan suplai berbagia senjata yang telah beredar di masyarakat.

Baca:Sempat Bergabung dengan MIB, Kapolri Akan Lakukan Pendalaman Terkait Keterlibatan Diduga Teroris di Bekasi Utara dengan Jaringan Lain

“Senjata modifikator ini juga banyak di suplai oleh professional yang ada di Semarang, dan ada juga senjata pabrikan penjual senjata api,” pungkasnya. (*/Naaf)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim           

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Dikaitkan Dengan Karyawan PT KAI, Kepolisian Tegaskan 3 Anggota Polri Tak Miliki Hubungan

Sebelumnya tiga orang anggota Polri ditangkap karena berkaitan dengan penangkapan karyawan PT KAI, kepolisian berikan klarifikasi.

Sebuah Akun YouTube Sunnah Nabi Memuat Konten Menjelekkan Nabi Muhammad, Bareskrim Polri Turut Selidiki

Terkait konten dalam YouTube Sunnah Nabi dengan menjelekkan Nabi Muhammad, kini Bareskrim Polri telah lakukan penyelidikan.

3 Orang Anggota Polri Turut Terlibat dengan Karyawan PT KAI yang Diduga Teroris di Bekasi Utara, Kepolisian Belum Bisa Pastikan Kebenarannya

Terkait isu tiga orang anggota Polri terlibat dengan karyawan PT KAI, diduga seorang teroris di Bekasi Utara. Kepolisian akan telusuri.

Barang Bukti Penyelidikan Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang di Ponpes Al-Zaytun Telah Lengkap, Berkas Diserahkan ke Kejaksaan Agung

Berkas barang bukti kasus penistaan agam Panji Gumilang di Ponpes Al-Zaytun telah lengkap, kini berkas diserahkan ke Kejaksaan Agung.

Umi Pipik Turut Laporkan Oklin Fia Atas Konten Kontroversial Es Krim di Media Sosial, Kepolisian Akan Mintai Keterangan MUI dan Kominfo

Oklin Fia kembali dilaporkan hingga kepolisian akan mintai keterangan MUI dan Kominfo atas konten kontroversi es krim di media sosial.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;