Menghadapi Pilpres 2024, Tengok Asal Mula Istilah Golput yang Dari Dulu Hingga Kini Masih Eksis dan Berkembang!

<p>Foto ilustrasi  pilpres 2024 yang akan datang (foto/@freepik)</p>
Foto ilustrasi pilpres 2024 yang akan datang (foto/@freepik)

Nasional, gemasulawesi – Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 semakin mendekat di Indonesia, dan suasana politik semakin memanas.

Calon presiden dan calon wakil presiden, dikenal sebagai capres-cawapres, telah mendaftar dan bersiap dengan dukungan mereka yang kompak.

Namun, dalam setiap pemilu, tidak jarang terjadi pertempuran retorika dan sindiran antar pendukung, sebuah dinamika yang terulang dari satu pemilu ke pemilu berikutnya.

Baca:Disukai dan Jadi Pilihan Generasi Muda Indonesia! Ini Dia Capres serta Cawapres Favorit Prabowo Gibran di Pilpres 2024

Selain perang kata-kata antar pendukung, ada fenomena lain yang selalu muncul pada setiap pemilu, yaitu Golongan Putih atau Golput.

Golput adalah istilah yang merujuk pada individu yang tidak memihak pada salah satu pasangan capres-cawapres atau bahkan tidak ikut memilih sama sekali dalam pemilu.

Beragam faktor dapat memengaruhi seseorang menjadi Golput, mulai dari kekecewaan terhadap kinerja pemerintah, kebingungan dalam memilih pasangan capres-cawapres, hingga ketidakpedulian terhadap proses pemilu itu sendiri.

Baca:Temui Din Syamsudin Hari Ini, Cak Imin Sebut Tujuan Pertemuan Hanya Silaturahmi Biasa

Namun, mengapa istilah Golput digunakan? Istilah ini pertama kali muncul pada 19 Juni 1971 saat partai ketujuh merumuskan gagasan untuk orang-orang yang tidak ingin memilih partai politik atau Golkar pada Pemilu 1971.

Mereka mengusulkan pemilih untuk mencoblos area putih di antara logo-logo partai politik dan Golkar pada kertas suara.

Simbol Golput yang terdiri dari segilima hitam dengan isi berwarna putih, tanpa logo partai, pun menjadi simbol perlawanan mereka.

Baca:Terdapat Angka 8 di Visi Misi yang Diusung oleh 3 Pasangan Capres dan Cawapres, Ternyata Ini Artinya

Inilah awal mula istilah Golput untuk merujuk pada mereka yang memilih untuk tidak memilih dalam pemilu.

Meskipun pemerintah sering mengekspresikan keprihatinannya terhadap fenomena Golput, dengan alasan hak suara warga negara tidak digunakan sepenuhnya, namun upaya untuk mengatasi masalah ini masih terus berlanjut.

Pemerintah melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi langsung kepada masyarakat dan menyebarkan konten terkait pemilu melalui media sosial.

Baca:Akan Dilakukan 5 Kali, KPU Akan Jadikan Tema Lingkungan Hidup Jadi Salah Satu Isu Prioritas di Debat Capres dan Cawapres

Bahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga mengadakan acara seperti KPU Goes To Campus untuk mendidik pemilih muda, terutama mahasiswa, tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu.

Tetapi tetap saja mengenai wacana Golput tetap ada, bahkan dalam Pilpres 2024.

Ini mencerminkan berbagai indikasi, termasuk ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemilu, rendahnya kesadaran politik, dan kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pemilu.

Baca:Melihat Persamaan Zodiak Prabowo dan Gibran: Kunci Keberuntungan Pasangan Capres Cawapres di Pilpres 2024

Oleh karena itu, fenomena Golput tetap menjadi isu penting dalam setiap pemilihan umum, dan upaya untuk mengatasi masalah ini akan terus berlanjut. (*/Desi)

...

Artikel Terkait

wave

Seringkali Diremehkan dan Dianggap Tidak Ada! Ini Pernyataan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tentang Pilpres 2024

Baca artikel unik tentang pernyataan Cak Imin terkait dirinya dan Anies Baswedan yang selalu diremehkan di Pilpres 2024.

Temui Din Syamsudin Hari Ini, Cak Imin Sebut Tujuan Pertemuan Hanya Silaturahmi Biasa

Cak Imin yang bertemu dengan Din Syamsudin hari ini menyatakan pertemuana itu hanya untuk silaturahmi biasa.

Akui Belum Belanja Iklan Ganjar dan Mahfud di Medsos, TPN Sebut Baru Akan Dilakukan Setelah Pasangan Resmi Ditetapkan KPU

Prabu Revolusi menyatakan TPN baru akan melakukan belanja iklan media sosial Ganjar dan Mahfud setelah penetapan KPU.

Terkait Gibran, Budayawan Goenawan Mohamad Sesalkan Presiden Lakukan Berbagai Cara untuk Perpanjang Kekuasaannya

Budayawan Goenawan Mohamad menyampaikan penyesalannya terhadap Presiden Jokowi terkait Gibran Rakabuming Raka.

Mendukung Keras! Ini Dia Alasan Relawan GN08 Bersatu Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas bersama Prabowo Gibran di Pilpres 2024

Baca artikel unik tentang Relawan Garuda Nusantara atau dikenal GN08 yang berikan dukungan keras untuk capres-cawapres Prabowo dan Gibran.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Menuju Pelaminan, Film Berskala Nasional Pertama yang Menggunakan Pendekatan Produksi Virtual

Film Menuju Pelaminan adalah film komedi romantis yang akan datang, yang menggunakan pendekatan produksi virtual

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.


See All
; ;