Nasional, gemasulawesi – Pada hari ini, tanggal 3 November 2023, Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diwakili oleh Prabu Revolusi selaku Deputi Komunikasi 360 menyatakan jika TPN belum melakukan belanja iklan di sosial media secara resmi.
Diakui Prabu Revolusi jika saat ini bukan TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang melakukan belanja iklan, melainkan para relawan pendukung yang tergabung di beberapa organisasi yang melakukannya.
Prabu Revolusi menyatakan jika memang ada akun-akun yang terlihat telah melakukan belanja iklan, maka itu adalah inisiatif dari para relawan, dan bukan TPN.
“Tentu kami mengapresiasi hal tersebut,” katanya.
Menurut Prabu, apa yang dilakukan para relawan tersebut dianggap sebagai upaya dari masyarakat sekaligus partisipasi bagi mereka yang ingin mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Prabu Revolusi juga menghaturkan terima kasihnya untuk semua usaha yang dilakukan para relawan untuk membuat Ganjar dan Mahfud MD menang di pemilu mendatang.
“Kami baru akan mulai belanja iklan media sosial untuk Pak Prabowo dan Pak Mahfud setelah KPU secara resmi menetapkan pasangan calon,” ujarnya.
Sebelumnya, diketahui jika nilai transaksi belanja iklan Ganjar-Mahfud dari bulan Agustus 2023 hingga tanggal 24 Oktober 2023 mencapai 3,616 milyar rupiah yang menduduki peringkat kedua terbanyak.
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi yang paling tinggi menghabiskan anggaran untuk iklan di media sosial, yaitu mencapai angka 8,67 milyar rupiah.
Iklan yang memperlihatkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ditampilkan melalui beberapa akun di media sosial.
Akun-akun tersebut misalnya Melihat Indonesia, Ganjar-Fans, Ganjar Nusantara Indonesia dan beberapa akun medsos yang lainnya.
Sedangkan untuk pasangan yang kerap disapa AMIN, yakni Anies Baswedan dan Cak Imin, mereka menghabiskan 930 juta rupiah untuk belanja iklan.
Di sisi lain, penurunan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gianyar, Bali, saat Jokowi melakukan kunjungan kerja menuai atensi publik.
Saat dimintai tanggapannya, Jokowi menyatakan jika hal tersebut harus telah melalui izin pihak yang berwenang.
Sedangkan Ganjar Pranowo mengakui dirinya bertanya-tanya kenapa hal tersebut dilakukan. (*/Mey)