Internasional, gemasulawesi – Duta Besar penjajah Israel, Michael Herzog, menyatakan jika sekutu demokratis penjajah Israel tidak boleh mengomentari adegan politik dalam negeri penjajah Israel.
Hal tersebut diketahui disampaikan oleh Michael Herzog menyusul seruan dari pemimpin senat Amerika Serikat, Chuck Schumer, untuk mengakhiri pemerintahan Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu.
Chuck Schumer juga menyerukan untuk dilakukan pemilu baru di penjajah Israel.
Diketahui jika Amerika Serikat adalah sekutu global terkuat penjajah Israel yang mengirimkan bantuan militer yang nilainya mencapai 3,8 miliar dolar USD per tahun.
Namun, dilaporkan jika rasa frustasi semakin meningkat di dalam pemerintahan Amerika Serikat, bahkan di antara sekutu lama penjajah Israel seperti Chuck Schumer, atas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Schumer diketahui mengatakan jika koalisi dari Benjamin Netanyahu tidak lagi sesuai dengan kebutuhan penjajah Israel setelah tanggal 7 Oktober 2023 yang menjadi hari pertama dimulainya perang.
“Tidak seorang pun mengharapkan PM Netanyahu melakukan hal-hal yang harus dilakukan untuk memutus siklus kekerasan, menjaga kredibilitas penjajah Israel di panggung dunia dan juga berupaya menuju ke solusi 2 negara,” paparnya.
Di sisi lain, ketegangan meningkat di penjajah Israel mengenai peran kaum Yahudi ultra-Ortodoks penjajah Israel di militer ketika pemerintah mendekati batas waktu untuk meloloskan undang-undang baru yang mengatur atau menghapuskan militer de facto untuk mereka.
Kaum Yahudi ultra-Ortodoks penjajah Israel, yang juga disebut dengan Haredi, secara tradisional dikecualikan dari wajib militer sehingga mereka dapat fokus dalam mempelajari Taurat.
Ribuan orang berdemonstrasi di Tel Aviv menyerukan agar orang-orang Yahudi Haredi memikul beban mereka dan menjalani wajib militer, di tengah kekurangan personel akibat perang di Jalur Gaza. (*/Mey)