Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika situasi di Khan Younis, yang menjadi tempat sebagian besar pertempuran terjadi sejak perluasan invasi darat penjajah Israel, hingga kini masih sangat buruk.
Pertempuran dan serangan yang gencar dilakukan oleh pasukan penjajah Israel membuat fasilitas kesehatan di Khan Younis hingga sekarang masih belum berfungsi.
Diketahui jika sebelumnya pasukan penjajah Israel menggerebek, mengepung dan menggeledah beberapa rumah sakit di Khan Younis.
Baca Juga:
Derita Kelaparan di Tengah Perang, Seorang Anak Palestina Berusia 2 Bulan Dilaporkan Meninggal
Laporan yang sama menyampaikan jika telah terjadi baku tembak yang intens di sekitar RS Nasser, dimana militer penjajah Israel terus melakukan penolakan untuk masuknya konvoi bantuan kemanusiaan.
Hal ini membuat RS Nasser tidak dapat mendapatkan pasokan air dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik agar ICU dan inkubator di rumah sakit dapat berfungsi kembali.
Selain RS Nasser, fasilitas kesehatan amal yang dioperasikan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di bagian barat Khan Younis juga tidak dapat digunakan lagi.
Dilaporkan jika seluruh kota, mulai dari perbatasan di sisi timur hingga jalan pesisir di tepi pantai Mediterania, tidak mempunyai fasilitas kesehatan yang beroperasi.
Di sisi lain, Dr Mads Gilbert, yang merupakan seorang dokter Norwegia yang sebelumnya bekerja di Jalur Gaza, mengatakan lebih banyak bayi, anak-anak dan wanita hamil yang kemungkinan besar meninggal di wilayah tersebut karena kekurangan makanan dan juga air.
“Mereka yang mampu bertahan hidup kemungkinan besar akan menderita masalah jangka panjang, termasuk stunting,” katanya.
Baca Juga:
Sebabkan Kehancuran Jalur Gaza, Penjajah Israel Disebut Tidak Menghadapi Lawan yang Tangguh di ICJ
Dia memaparkan ada kombinasi antara kekurangan gizi, kelaparan dan kehausan, yang akan menyebabkan lebih banyak kematian.
“Di Jalur Gaza, yang dibutuhkan hanyalah air dan juga makanan, namun, penjajah Israel menghentikan masuknya makanan dan air ke masyarakat Jalur Gaza, yang merupakan kejahatan perang yang sangat besar,” terangnya.
Dia menegaskan jika ini bukanlah sebuah tragedi, melainkan kelaparan yang dilakukan oleh manusia dan dimaksudkan untuk dilakukan kepada rakyat Palestina.
“Ini adalah bagian dari politik pemusnahan rakyat Palestina,” tekannya. (*/Mey)