Akan Jadi Bencana Besar, Doctors Without Borders Tegaskan Serangan Darat Penjajah Israel di Rafah Tidak Boleh Dilanjutkan

Ket. Foto: Doctors Without Borders menegaskan jika serangan darat di Rafah oleh pasukan penjajah Israel tidak boleh untuk dilanjutkan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Doctors Without Borders yang merupakan sebuah badan amal medis yang juga disebut dengan MSF menyatakan jika serangan darat yang diumumkan oleh penjajah Israel di Rafah akan menjadi bencana besar.

Lebih lanjut, Doctors Without Borders menegaskan jika serangan darat penjajah Israel di Rafah tidak boleh dilanjutkan.

Dalam postingan mereka di X, Doctors Without Borders menyampaikan jika seiring dengan berlanjutnya pemboman udara di Rafah, lebih dari 1 juta orang rakyat Palestina yang sebagian besar tinggal di kamp-kamp penampungan kini menghadapi peningkatan resiko yang dramatis dalam pembantaian yang sedang berlangsung.

Baca Juga:
Rafah Tampung Hampir Separuh Penduduk Gaza, PRCS Sebut Tidak Ada Lagi Tempat Aman untuk Rakyat Palestina Mengungsi

“Pengungsian paksa yang dilakukan penjajah Israel berulang kali telah mendorong orang-orang untuk pergi ke Rafah, dimana rakyat Palestina kini terjebak di sebidang tanah kecil dan tidak punya pilihan,” kata mereka.

Doctors Without Borders mengakui jika sejak awal perang di Jalur Gaza, tim medis dan pasien-pasien mereka terpaksa dievakuasi dari 9 fasilitas kesehatan yang berbeda di Jalur Gaza.

“Fasilitas yang kami miliki mendapatkan serangan dari tank, jet tempur, penembak jitu dan juga penembak darat, atau tunduk pada perintah evakuasi yang diperintahkan penjajah Israel,” ujar mereka.

Baca Juga:
Sebut untuk Bebaskan Lebih Banyak Tawanan, Netanyahu Nyatakan Penjajah Israel Harus Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza

Sementara itu, Masjid Ar-Rahma dan Masjid Al-Huda yang berada di Kamp Yabna dilaporkan terkena serangan.

Laporan juga menyebutkan jika terjadi penembakan besar-besaran di daerah yang berada di sekitar RS Kuwait.

Utusan UEA untuk PBB, Lana Zaki Nusseibeh, mengatakan jika UEA ingin melihat integrasi penuh penjajah Israel ke wilayah tersebut sebagai bagian dari solusi 2 negara untuk penjajah Israel dan Palestina.

Baca Juga:
Bencana Lingkungan, Pemerintah Kota Gaza Ungkap Lebih dari 700 Juta Liter Air Limbah Bocor di Jalan dan Pantai

“Kita tidak bisa terus menerus menangani konflik ini dan kita harus menyelesaikannya yang berarti 2 negara,” ungkapnya.

Nusseibeh menekankan jika harus ada kemajuan yang tidak dapat diubah menuju solusi 2 negara.

Di sisi lain, sayap militer kelompok Jihad Islam, Brigade Al-Quds, menyampaikan jika para pejuangnya menyergap pasukan penjajah Israel dengan senapan mesin, alat peledak dan yang lainnya, yang menyebabkan pasukan penjajah Israel tewas dan juga terluka. (*/Mey)

Bagikan: