Ibu dan Anak Perempuannya Ditembak Mati, Ini tentang Gereja Katolik Keluarga Kudus yang Diserang Penjajah Israel

Ket. Foto: Berikut ini Tentang Gereja Katolik Keluarga Kudus yang Diserang oleh Penjajah Israel (Foto/X/@DrTedros) Source: (Foto/X/@DrTedros)

Internasional, gemasulawesi Pekan lalu, tepatnya di hari Sabtu, diketahui jika seorang ibu dan anak perempuan Palestina yang beragama Kristen dibunuh oleh penembak jitu Israel

Pembunuhan tersebut dilakukan ketika ibu dan anak perempuan Palestina itu sedang berusaha menuju ke kamar mandi yang terletak di paviliun Gereja Katolik Keluarga Kudus di Gaza yang menjadi tempat mereka berlindung.

Partriarkat Latin Yerusalem membenarkan pembunuhan tersebut dan Paus Fransiskus juga mengutuk apa yang dilakukan Israel tersebut.

Baca Juga: Dipindahkan ke Lokasi yang Anonim, Penjajah Israel Dituduh Hilangkan Paksa Pemimpin Palestina Marwan Barghouthi

Di sisi lain, serangan yang dilakukan Israel itu juga membuat dunia menyoroti tindakan yang dilakukan Israel terhadap komunitas Kristen yang jumlahnya kecil, namun, cukup signifikan di wilayah tersebut, dimana warga sipil menjadikan gereja-gereja sebagai tempat perlindungan.

Laporan mencatat diperkiarakan sekitar 2,5% populasi Kristen di Gaza sebelum perang berlangsung di tanggal 7 Oktober 2023 telah terbunuh dalam agresi yang dilakukan Israel.

Sementara itu, Gereja Katolik Keluarga Kudus yang menjadi lokasi pembunuhan telah menjadi tempat perlindungan untuk sekitar 650 warga Kristen Palestina sejak agresi.

Baca Juga: Berjuang Bertahan Hidup, Pasar Gelap Berkembang di Palestina Karena Perang

Dengan pengepungan yang dilakukan tank-tank Israel, para penghuni Gereja Katolik Keluarga Kudus harus hidup dalam kondisi yang ekstrem seperti halnya kamp-kamp pengungsian lain di Palestina.

Mereka juga hanya diberikan waktu 2 jam sehari untuk mengakses satu-satunya bangunan yang ada di kompleks gereja tersebut yang memiliki kamar mandi.

Kepala Patriarkat Latin di kantor media Yerusalem, Sami El-Yousef, menyebutkan umat Kristen yang berlindung di gereja adalah bagian dari perang.

Baca Juga: Korban Jiwa Tembus 20 Ribu, Ini Bagaimana Aparat Intelijen dan Keamanan Penjajah Israel Gagal Antisipasi Operasi Hamas

“Mereka semua tinggal di kompleks gereja dan kami berusaha untuk membantu, namun, sejujurnya itu tidak mudah,” katanya.

Dia menambahkan jika beberapa yang lain juga terluka di dalam dan mereka tidak diizinkan untuk diperiksa oleh dokter.

El-Yousef menuturkan jika tidak ada gas atau listrik untuk mengisi daya telepon dan itu menyebabkan saluran telekomunikasi di gerja terputus.

Baca Juga: Hamas Lakukan Perekrutan di Lebanon, Apa Dampaknya untuk Hizbullah?

Selain itu, sekitar 200 umat Kristen Palestina lainnya masih mengungsi di Gereja Ortodoks Saint Porphyrius dengan kondisi yang juga sama. (*/Mey)

Bagikan: