Internasional, gemasulawesi – Barbados dikabarkan telah secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Dengan pengakuan tersebut, Barbados menjadi anggota Komunitas Karibia atau CARICOM ke-11 yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Dalam pernyataannya kemarin, 19 April 2024, waktu setempat, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Barbados, Kerrie Symmonds, mengungkapkan jika kabinet negara telah membuat tekad jika waktunya telah tiba untuk Palestina mendapatkan pengakuan diplomatik resmi sebagai sebuah negara.
Kerrie Symmonds menegaskan jika Barbados selalu menekankan di PBB bahwa harus selalu ada solusi 2 negara terhadap konflik antara Palestina dengan penjajah Israel yang berkepanjangan.
“Namun, yang menjadi ironis adalah meski telah mengatakan kepada dunia jika Barbados ingin melihat solusi dua negara untuk Palestina dan penjajah Israel, Barbados sendiri tidak pernah mengakui negara Palestina,” katanya.
Dia menambahkan jika terdapat keganjilan dan juga ketidakkonsistenan karena hal tersebut.
“Bagaimana kita menginginkan solusi dua negara jika kita sendiri tidak mengakui Palestina sebagai sebuah negara?” tanyanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kerrie Symmonds memaparkan jika keputusan tersebut tidak mempengaruhi hubungan antara Barbados dengan penjajah Israel.
Diketahui jika secara keseluruhan, 140 dari 193 negara anggota PBB, termasuk Barbados, kini telah mengakui dan menganggap Palestina sebagai sebuah negara.
Baca Juga:
Rudal Penjajah Israel Hantam Sebuah Lokasi, Ledakan Terdengar di Bandara Kota Isfahan, Iran
Di sisi lain, Program Pangan Dunia PBB atau yang juga dikenal dengan WFP telah setuju untuk membantu untuk menyalurkan bantuan untuk masyarakat Jalur Gaza yang kelaparan melalui laut ketika dermaga yang dibangun oleh militer penjajah Israel selesai dibangun.
Laporan menyampaikan jika WFP akan melakukan koordinasi dengan USAID untuk melaksanakan upaya kemanusiaan,
Namun, dikabarkan juga jika hingga kini, masih belum jelas kapan Amerika Serikat akan menyelesaikan pembangunan dermaga di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Sebelumnya Telah Diperkirakan, Hamas Kutuk Veto AS yang Halangi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Dalam sebuah pernyataan, USAID mengatakan jika itu adalah operasi yang kompleks yang memerlukan koordinasi antara banyak mitra.
“Pejabat AS dan WFP sedang berupaya untuk memberikan bantuan kepada warga sipil Palestina dengan cara yang netral, independen dan juga tidak memihak,” ungkap mereka.
USAID juga menambahkan jika hingga sekarang pembicaraan masih berlangsung. (*/Mey)