Agresi Terus Berlanjut, Rakyat Palestina di Jalur Gaza Dilaporkan Terpaksa Minum Air Kotor

Ket. Foto: Rakyat Palestina di Jalur Gaza Kini Terpaksa Mengkonsumsi Air Kotor
Ket. Foto: Rakyat Palestina di Jalur Gaza Kini Terpaksa Mengkonsumsi Air Kotor Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Mengingat saat ini agresi yang dilakukan penjajah Israel belum juga berhenti, terdapat laporan yang menyebutkan jika kini warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa meminum air kotor karena terbatasnya persediaan air untuk mereka.

Di sebuah kamp pengungsian, warga Palestina terlihat membentuk kerumuman di sekitar salah satu saluran air yang sebelumnya dihancurkan oleh penjajah Israel.

Beberapa orang warga Palestina tersebut dilaporkan mencoba untuk mengisi saluran air langsung dari sana.

Baca Juga:
Hentikan Pendanaan, AS Sebut Sangat Mendukung Upaya yang Dilakukan UNRWA

Salah satu diantara mereka, Karam Abu Nada, mengungkapkan jika dirinya sedang menunggu giliran untuk mengisi air dari pipa yang rusak tersebut.

“Para penghuni kamp pengungsian bersama-sama untuk berkumpuk mengambil air yang kami perlukan meskipun mengetahui jika air tersebut terkontaminasi,” katanya.

Karam Abu Nada menambahkan bahwa rakyat Palestina biasanya menggunakan air yang tercemar untuk beberapa keperluan, seperti mencuci, memasak dan juga membersihkan.

Baca Juga:
Penderitaan Bertambah, Kementerian Kesehatan Palestina Sebut 700 Ribu Orang di Gaza Kini Derita Penyakit Menular

“Kami terkadang harus menunggu hingga 10 hari lamanya untuk mendapatkan air yang kami butuhkan,” terangnya.

Diketahui jika akibat perang ini, warga di Jalur Gaza terpaksa untuk menjatah konsumsi air mereka.

Hal ini dikarenakan air hanya akan tersedia selama beberapa hari sekali.

Baca Juga:
Tegaskan Tidak Setuju untuk Hentikan Perang, Menteri Keuangan Penjajah Israel Serukan Pemerintahan Militer di Jalur Gaza

“Kami akan meminimalisir jumlah air yang kami gunakan untuk mandi, mencuci piring dan juga memasak,” akunya.

Lebih lanjut, Abu Nada memaparkan jika air yang tercemar juga memberikan dampak untuk rakyat Palestina.

“Hal ini terutama pada kaum anak-anak, seperti penyakit kulit dan juga usus, serta ini terjadi di tengah kekurangan obat-obatan yang kami alami sekarang,” tuturnya.

Baca Juga:
Tentara dan Pemukim Penjajah Israel Bersama Lakukan Kekerasan, Seorang Pakar Sebut Masyarakat Palestina Paham Semua Saling Terkait

Di sisi lain, warga Gaza lainnya, Raed Radwan, mengungkapkan jika keluarganya, seperti halnya keluarga-keluarga lainnya, harus terus-menerus menghadapi krisis air yang memprihatinkan.

“Kami mendapatkan air dengan mengisi beberapa galon plastik yang kami miliki,” imbuhnya.

Dia juga mengeluarkan kecamannya untuk dunia yang memilih diam untuk yang dihadapi Palestina sekarang.

Baca Juga:
Agresi Tidak Berhenti, Seorang Pakar Sebut Perjuangan dengan Dukungan Hukum Internasional Kunci dari Kemenangan Palestina

Sementara itu, beberapa lembaga kesehatan lokal dan internasional juga telah berulang kali memberikan peringatannya untuk kemungkinan penyebaran penyakit di kalangan pengungsi akibat kekurangan air. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Penjajah Israel Kembali Lancarkan Serangan di Jalur Gaza, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Puluhan orang rakyat Palestina dilaporkan tewas dalam 24 jam terakhir setelah militer penjajah Israel kembali melancarkan serangannya.

Pendanaan UNRWA oleh Sejumlah Negara Ditangguhkan, Warga Palestina Akui Terkejut

Warga Palestina mengakui mereka terkejut mendengar penangguhan pendanaan untuk UNRWA oleh sejumlah negara di dunia.

Gerebek Kamp Pengungsi, Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Saluran Listrik dan Air

Menurut laporan, pasukan penjajah Israel menghancurkan saluran air dan juga listrik dalam penggerebekan yang mereka lakukan di kamp pengungs

Desak Tindakan Internasional, Menlu Turkiye Peringatkan Akan Ada Bencana Besar di Gaza

Menteri Luar Negeri Turkiye baru-baru ini mengatakan akan ada bencana besar di Jalur Gaza dan mendesak tindakan dari dunia internasional.

Bertambah, Austria dan Jepang Kini Ikut Tangguhkan Pendanaan untuk UNRWA

Laporan menyebutkan jika Austria dan Jepang menjadi negara baru yang ikut menangguhkan pendanaan mereka untuk UNRWA.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;